Vaksin AstraZeneca selain batch CTMAV547 tetap digunakan dalam program vaksinasi nasional. Dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca CTMAV547 masih diinvestigasi.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan pemerintah melalui Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (POM) masih menginvestigasi terkait adanya dugaan efek samping fatal dari vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Investigasi yang dilakukan ialah pengujian toksisitas dan abnormal serta sterilisasi dari vaksin tersebut. Terkait dengan kejadian efek samping vaksin yang bersifat ringan dan sedang sudah dilakukan penanganan kesehatan oleh fasilitas terdekat.
Lebih lanjut, ia menyampaikan vaksin AstraZeneca non batch CTMAV547 akan tetap diberikan kepada masyarakat khususnya yang baru 1 kali menerima dosis. Hal ini demi mencapai kekebalan individu yang sempurna dengan 2 dosis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini program vaksinasi sudah menjalani tahap 3 yang diawali di provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya bertahap, pada bulan Juni (2021) program ini bisa dilaksanakan di kota-kota lainnya," kata Wiku dikutip dari laman satgascovid19.go.id, Minggu (23/5/2021).
Setelah Jakarta, jelas Wiku, Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan Medan juga akan memulai vaksinasi tahap 3. Adapun vaksinasi tahap 3 memprioritaskan warga lanjut usia kelompok rentan dari aspek sosial dan ekonomi.
Mengenai efek samping vaksin, Wiku menyatakan setiap temuan di lapangan akan terus ditindaklanjuti secara berjenjang di faskes terdekat, Pokja KIPI kabupaten/kota, Komda KIPI, Komnas PP KIPI hingga Subdit Imunisasi Badan POM
"Mohon masyarakat tidak ragu melaporkan keluhan dari vaksinasi. Karena setiap laporan yang masuk akan sangat bermanfaat bagi pelaksanaan vaksinasi kedepannya di Indonesia maupun secara global," pesan Wiku.
(ega/ega)











































