Ada Puluhan Kasus Varian Delta di Kudus, Begini Kondisi Pasien Sekarang

Ada Puluhan Kasus Varian Delta di Kudus, Begini Kondisi Pasien Sekarang

Dian Utoro Aji - detikHealth
Senin, 28 Jun 2021 20:31 WIB
Ada Puluhan Kasus Varian Delta di Kudus, Begini Kondisi Pasien Sekarang
Foto: Dian Utoro Aji
Kudus -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut hingga saat ini varian delta dari virus COVID-19 baru ditemukan di Kabupaten Kudus. Lalu bagaimana kondisi warga Kudus yang dinyatakan positif varian Delta asal India tersebut?

"Rata-rata mereka sudah sembuh, isolasinya sudah selesai semua," kata Bupati Kudus HM Hartopo kepada wartawan selepas acara di Command Center Pendapa Kabupaten Kudus, Senin (28/6/2021).

Hartopo mengatakan sebelumnya ada sebanyak 68 sampel warga yang positif Corona telah dilakukan tes Whole Genome Sequencing (WGS). Hasilnya sebanyak 62 sampel terkonfirmasi positif COVID-19 varian Delta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan hasil pelacakan pun tidak ditemui ada kontak dengan orang asing. Disebutkan Hartopo mereka tidak pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah atau bahkan luar negeri.

"Evaluasinya penyebabnya kemarin sudah tracing by name by address-nya sudah keluar. Langsung dilacak orang itu tidak pernah ketemu orang asing dan aktivitasnya biasa-biasa saja. Tidak memperlakukan perjalanan sampai jauh tidak pernah," ungkap Hartopo.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan awalnya Kudus mengalami lonjakan kasus penyebaran virus Corona pasca lebaran tahun 2021. Kudus pun kata dia selanjutnya mengirimkan sampel warga yang terkena COVID-19 untuk dites WGS kemungkinan ada varian baru tidak. Ternyata ditemukan ada varian baru.

"Naik tertinggi kan dulu langsung Kudus, ya otomatis sampel yang diambil tentunya dari Kudus. Pertama dari rumah sakit ada 34 sampel keluar Delta India 28 sampel, terus terakhir dari DKK diambil 34 keluar 34 ya itu saja. Sementara itu belum diambil lagi, mungkin di daerah-daerah lain saya belum tahu pengambilan varian delta apa tidak saya belum tahu," jelasnya.

Hartopo menambahkan pemerintah daerah telah menerapkan pemberlakuan PPKM Mikro secara ketat. Bagi wilayah yang zona merah diminta untuk menerapkan pembatasan.

"Memang untuk mikro lockdown, artinya dalam RT-RT yang zona merah di-lockdown kayak di penjara itu bukan tetapi masih ada aktivitas secara ketat," pungkas Hartopo.

Diberitakan sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Badai Ismoyo pun mengaku ternyata menjadi bagian sampel orang yang positif COVID-19 Delta. Kini dia sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 varian Delta.

"Tetap dilakukan tracing (saat ditanya upaya tracing terhadap orang positif Corona varian Delta), boleh dikatakan termasuk saya, istri saya itu yang terperiksa dalam spesimen itu tersebut, saya positif COVID-19 varian Delta," kata Badai kepada wartawan di sela-sela meninjau vaksinasi di Kudus, Sabtu (26/6/2021).

Badai menjelaskan sebelum terkonfirmasi positif COVID-19 dan hasil WGS terkena varian Delta, dia tidak pergi ke mana-mana. Dia mengaku hanya rutinitas bekerja ke kantor dan pulang ke rumah.

"lha sementara masa inkubasi selama 14 hari. Selama 14 hari itu saya tidak kemana-mana saya berada di rumah saja, rumah kantor, saya ngurusi rusunawa (tempat isolasi terpusat) saat itu ya," ungkapnya.

"Itu saja, terus itu saja. Tidak keluar kota. Setelah itu saya isolasi, sampai jalan tidak pernah tahu, karena di rumah," ungkapnya.

Dia menjelaskan sekitar 1 Juni 2021 lalu konfirmasi positif COVID-19. Dia pun mengaku spesimen dirinya kemudian dikirim untuk diteliti kemungkinan ada varian baru. Disebutkan hasilnya pun positif COVID-19 varian Delta pada 12 Juni 2021 bersama 28 sampel lainnya. Badai kini pun dinyatakan sembuh dari Corona varian Delta.

Halaman 3 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)

Berita Terkait