Varian Lambda Belum Ada, Ini 211 Kasus COVID-19 Varian Berbahaya di Indonesia

Varian lambda disebut besar kemungkinan masuk daftar variant of concern (VoC). Hal ini dikarenakan beberapa mutasi di turunan varian tersebut mirip dengan sejumlah variant of concern.
Terlebih, menurut ahli, varian lambda sudah ditemukan menyebar ke 29 negara. Sementara, WHO hingga kini masih mengklasifikasikan varian lambda sebagai variant of interest (VoI).
"Mengingat VOI ini telah menyebar dengan cepat di Peru, Ekuador, Chili, dan Argentina, kami percaya bahwa ini memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi variant of concern," jelas peneliti Brasil dalam jurnal medRxiv, dikutip dari News Medical.
Sudahkah varian lambda masuk Indonesia?
Hingga kini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan belum ada laporan varian lambda di Indonesia.
"Belum (ada varian lambda)," demikian konfirmasi singkat kepada detikcom Selasa (29/6/2021).
Sementara, berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 20 Juni 2021, jumlah varian baru Corona yang diwaspadai dunia sebanyak 211 kasus. Variant of concern (VoC) seperti varian Alpha (Corona B117) tercatat 45 kasus, disusul varian Beta (Corona B1351) enam kasus, dan paling banyak adalah varian Delta (B16172) 160 kasus.
![]() |
Sebaran detail kasus variant of concern (VoC) adalah sebagai berikut.
Varian Alpha
- Sumatera Utara: 2 kasus
- Riau: 1 kasus
- Kepulauan Riau: 1 kasus
- Sumatera Selatan: 1 kasus
- DKI Jakarta: 33 kasus
- Jawa Barat: 2 kasus
- Jawa Tengah: 1 kasus
- Jawa Timur: 2 kasus
- Bali: 1 kasus
- Kalimantan Selatan: 1 kasus
Varian Beta
- DKI Jakarta: 4 kasus
- Jawa Timur: 1 kasus
- Bali: 1 kasus
Varian Delta
- Sumatera Selatan: 3 kasus
- Banten: 2 kasus
- Jawa Barat: 1 kasus
- Jawa Tengah: 80 kasus
- Jawa Timur: 10 kasus
![]() |
Simak Video "Komunitas Relawan di Shanghai Turun Tangan Bantu Warga yang Karantina"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)