Nggak Mistis-mistis Amat, Ini yang Sebenarnya Terjadi Saat Ketindihan

Nggak Mistis-mistis Amat, Ini yang Sebenarnya Terjadi Saat Ketindihan

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Rabu, 21 Jul 2021 19:29 WIB
Nggak Mistis-mistis Amat, Ini yang Sebenarnya Terjadi Saat Ketindihan
Ilustrasi ketindihan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/sezer66)
Jakarta -

Pernahkah Anda mengalami peristiwa saat terbangun dari tidur Anda tidak bisa menggerakkan tubuh sama sekali? Di Indonesia, fenomena ini biasa disebut sebagai ketindihan.

Sebagian masyarakat percaya, jika Anda mengalami tindihan, artinya tubuh sedang ditindih oleh jin. Benarkah begitu?

Dalam istilah medis, ketindihan disebut sebagai sleep paralysis, yaitu kondisi tubuh tidak mampu bergerak, yang terjadi tepat setelah tertidur atau bangun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fenomena tindihan bukanlah hal yang berbahaya. Peneliti menyimpulkan, dalam banyak kasus, tindihan atau sleep paralysis hanyalah tanda bahwa tubuh Anda tidak bergerak dengan lancar melalui tahapan tidur. Sleep paralysis juga jarang berkaitan dengan masalah kejiwaan seseorang.

Dikutip dari Sleepfoundation, orang yang mengalami tindihan sebenarnya tetap sadar. Namun mereka mengalami halusinasi yang mengganggu dan sensasi mati lemas.

ADVERTISEMENT

Saat tubuh mengalami fenomena tindihan, Anda mungkin akan merasakan beberapa hal ini dalam beberapa menit.

  • Terjaga tapi tidak bisa bergerak, berbicara atau membuka mata
  • Merasa seperti seseorang ada di kamarmu
  • Merasa seperti ada sesuatu menakutkan
  • Cemas dan ketakutan

Tindihan terjadi ketika tubuh dalam mode tidur tapi otak tetap aktif. Sebenarnya, tidak ada alasan yang pasti mengapa seseorang mengalami sleep paralysis atau tindihan.

Namun pola tidur yang terganggu, narkolepsi, gangguan stres pasca-trauma (PTSD), gangguan kecemasan, gangguan panik, dan riwayat keluarga yang pernah mengalami sleep paralysis sering dikaitkan menjadi penyebab fenomena tindihan.

Untuk menghindarinya, cobalah tidur secara teratur dengan durasi 6-8 jam sehari. Usahakan membuat jadwal tidur dengan waktu yang telah diatur setiap harinya. Jangan lupa juga melakukan olahraga secara teratur.




(kna/kna)

Berita Terkait