China mengklaim menemukan antibodi kuat melawan COVID-19 varian Delta. Hal ini diumumkan produsen vaksin China Sinopharm pada Rabu lalu.
Menurut mereka, antibodi tersebut efektif mencegah COVID-19 varian Delta dalam jangka pendek dan bisa dijadikan pengobatan infeksi virus Corona.
Penelitian yang dipimpin Yang Xiaoming, Ketua Sinopharm China National Biotec Group, anak perusahaan Sinopharm, mengungkap antibodi monoklonal efektif memblokir 'binding' virus Corona baru di enzim pengubah Angiotensin 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Global Times, enzim ini melekat pada membran sel. Terletak di usus, ginjal, testis, kantong empedu, hingga jantung. Antibodi tersebut dapat mencegah virus menginfeksi sel.
Antibodi monoklonal ini diharapkan memiliki efikasi yang tinggi saat menjadi obat terapi, dengan toksisitas rendah. Antibodi yang disebut 2B11 ini juga diklaim bisa mengurangi peradangan paru akibat infeksi virus.
Seperti diketahui, varian Delta semakin mendominasi di lebih dari 100 negara termasuk China hingga Indonesia. Studi baru tersebut menjelaskan 2B11 ini memiliki aktivitas netralisasi pada varian Delta hingga nilai aplikasi besar yang bisa digunakan untuk dan pengobatan dini.
Perusahaan berharap terapi ini bisa digunakan dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 di China sesegera mungkin. Penelitian ini juga diharapkan menjadi senjata yang berguna melawan mutasi-mutasi baru virus Corona.
(naf/up)











































