Indonesia saat telah memiliki lima merek vaksin COVID-19 yang digunakan. Macam-macam vaksin tersebut adalah buatan Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Dengan banyaknya merek vaksin yang digunakan, diharapkan makin banyak yang bisa divaksin sehingga bisa mecegah virus COVID-19 yang terus bermutasi.
Diketahui, Indonesia telah menyuntikkan sekitar 100 juta dosis vaksin hingga 31 Agustus 2021 pukul 21.00 WIB. Angka tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat ke-7 berdasarkan jumlah dosis suntikan, dan peringkat ke-6 di dunia berdasarkan jumlah warga yang telah mendapat suntikan vaksin.
Dengan tersedianya macam-macam vaksin ini, kategori warga yang boleh mendapatkan vaksinasi juga kian beragam. Mulai dari anak-anak di atas 12 tahun, orang dengan penyakit bawaan, hingga ibu hamil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum divaksin, masyarakat disarankan untuk mencari informasi terkait merek vaksin yang akan digunakan. Berikut efikasi dan efek samping dari macam-macam vaksin COVID-19 yang digunakan Indonesia.
1. Sinovac
Efikasi
Vaksin ini diciptakan di China dengan metode inactivated virus, yakni tidak mengandung virus hidup karena virus telah dimatikan. Berdasarkan uji klinis fase 3 di Bandung, Jawa Barat, efikasi vaksin Sinovac mencapai 65,3 persen.
Efek samping
- Rasa kantuk
- Lapar
- Pegal di bagian tangan bekas suntik
2. Sinopharm
Efikasi
Serupa dengan Sinovac, vaksin Sinopharm juga dibuat di China dari virus yang telah dimatikan. Tingkat efikasi yang dimiliki mencapai 79,34 persen.
Efek samping
- Rasa sakit dan kemerahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Diare
- Batuk
3. AstraZeneca
Efikasi
AstraZeneca diciptakan berdasarkan metode rekayasa genetika untuk memicu respons imun. Vaksin dari Inggris ini memiliki efikasi mencapai 63,09 persen.
Efek samping
- Nyeri atau gatal di tangan bekas suntikan
- Demam
- Sakit kepala
- Mual
- Nyeri otot dan sendi
Bagaimana dengan Moderna dan Pfizer? Macam-macam vaksin lainnya ada di halaman berikut.
4. Moderna
Efikasi
Vaksin Moderna diciptakan dengan platform mRNA di Amerika Serikat yang terbuat dari protein COVID-19. Moderna menjadi merek vaksin terbaru yang diciptakan dengan metode tersebut. Tingkat efikasinya disebut mencapai 94,1 persen untuk usia 18-65 tahun. Sementara, 86,4 persen bagi yang usianya di atas 65 tahun.
Efek samping
- Nyeri di tangan bekas suntikan
- Kelelahan
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
5. Pfizer
Efikasi
Pfizer adalah vaksin terakhir yang tiba di Indonesia. Serupa dengan Moderna, vaksin ini juga diproduksi di Amerika Serikat. Tingkat efikasinya disebut paling tinggi di antara vaksin merek lain, yakni sebesar 95,5 persen pada usia di atas 16 tahun. Sementara itu, usia 12-15 tahun sebesar 100 persen.
Efek samping
- Rasa lelah
- Sakit kepala
- Nyeri di bekas suntikan
- Nyeri sendi dan otot
- Mual dan muntah
- Demam
Simak Video "Video Wamenkes: Kematian Akibat TBC di RI Lebih Banyak dari Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(up/up)











































