Kebakaran Lapas Tangerang yang menewaskan 41 orang dini hari menjadi sorotan publik. Diketahui, sel lapas tengah terkunci saat kebakaran yang diduga terjadi akibat korsleting listrik.
Menkumham Yasonna Laoly mengatakan jenazah korban sudah sulit dikenali hingga identifikasi harus melalui tes DNA. Kini, puluhan jenazah tengah dibawa ke RS Polri Jakarta Timur.
"Keluarga agar dapat bekerja sama dengan Inafis Polri untuk menentukan nanti jenazah mungkin harus melalui DNA karena kondisi jenazah, mohon maaf, sudah sulit dikenali," ucapnya.
Identifikasi jenazah terbakar lewat tes DNA
Dikutip dari CNN, ahli forensik dr Mark Bernstein dari Louisville menjelaskan terlepas dari seberapa jauh dampak terbakarnya jenazah hingga sulit dikenali, tes DNA bisa diekstraksi dari pusat gigi atau sumsum tulang.
Selain itu, dari organ dalam tubuh yang tersisa, terkadang masih ada darah yang bisa diambil dari jenazah. Menurut dia, seringkali kasus kebakaran membuat para ahli mustahil mengidentifikasi tubuh yang bersangkutan melalui sidik jari.
Sebelum melakukan identifikasi lewat tes DNA, umumnya para pakar meminta dokumen dari pihak keluarga terkait X Ray, rekam medis rontgen gigi untuk membantu berjalannya identifikasi jenazah.
Bisakah DNA ikut terbakar?
Tes DNA di banyak kasus kebakaran berhasil mengidentifikasi mayat tak dikenal. Namun, menurut beberapa studi, efek api pada DNA dan panas ekstrem pada darah dibentuk sumber utama DNA diyakini tidak lagi dapat dilacak setelah terpapar suhu 1.000 derajat Celcius.
Apa bagian tubuh yang terbakar paling terakhir?
Dikutip dari Science, tulang-tulang manusia biasanya menjadi bagian yang paling terakhir terbakar, hingga mengelupas dan kemudian hancur. Rata-rata tubuh manusia membutuhkan waktu dua hingga tiga jam untuk terbakar sempurna dan menghasilkan rata-rata 1,4 hingga 4,1 kilogram abu.
Simak Video "Teknik Baru Atasi Gangguan Kesehatan Mental dengan VR"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)