Gelang Anti Serangan Jantung, Manjur Nggak Sih? Ini Kata Dokter

Hari Jantung Sedunia

Gelang Anti Serangan Jantung, Manjur Nggak Sih? Ini Kata Dokter

Vidya Pinandhita - detikHealth
Senin, 27 Sep 2021 16:31 WIB
Gelang Anti Serangan Jantung, Manjur Nggak Sih? Ini Kata Dokter
Ilustrasi gelang kesehatan. (Foto: Getty Images/iStockphoto/NorGal)
Jakarta -

Tak sedikit masyarakat rela merogoh kocek untuk membeli alat-alat kesehatan, seperti gelang dan kalung yang diklaim bisa mencegah penyakit jantung. Dokter meluruskan, klaim-klaim tersebut sama sekali tak benar.

"Penggunaan kalung-kalung atau gelang kesehatan itu hoaks. Gelang-gelang (atau) kalung-kalung kesehatan itu menyesatkan," terang Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, Isman Firdaus, MD, PhD dalam konferensi pers virtual Hari Jantung Sedunia 2021 di YouTube Kementerian Kesehatan, Senin (27/9/2021).

"Akhirnya pasien lebih percaya hal tersebut daripada bagaimana mencegah penyakit jantung. Kalau ada info itu (kalung dan gelang) dapat menyembuhkan penyakit jantung, itu adalah hoaks," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab utama dari penyakit jantung koroner adalah gaya hidup tidak sehat seperti jarang berolahraga, pola makan tidak seimbang dan konsumsi alkohol, serta kebiasaan merokok. Walhasil, tak benar jika penyakit jantung dapat dicegah dengan menggunakan gelang atau kalung.

Ia menyayangkan bagaimana informasi bohong seputar penggunaan gelang dan kalung 'ajaib' pencegah penyakit jantung kerap menjadi sandungan bagi masyarakat.

ADVERTISEMENT

Padahal menurut dr Isman, sudah banyak informasi informasi terbuka soal penanganan penyakit jantung. Bahkan, masyarakat pemilik Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berhak beroleh pertolongan dari pemerintah secara gratis.

"Kasian yang harusnya mendapatkan pertolongan dari pemerintah secara gratis dari JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), akhirnya memakai alat-alat tersebut dengan biaya lebih mahal dengan harapan bisa sembuh. Padahal itu adalah hoaks," pungkas dr Isman.




(vyp/up)

Berita Terkait