Varian Delta Masih Mengancam, Jenis Masker Apa yang Sebaiknya Digunakan?

Varian Delta Masih Mengancam, Jenis Masker Apa yang Sebaiknya Digunakan?

Rita Puspita Rachmawati - detikHealth
Kamis, 30 Sep 2021 18:05 WIB
Varian Delta Masih Mengancam, Jenis Masker Apa yang Sebaiknya Digunakan?
Ilustrasi pilihan masker. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Varian delta menjadi penyebab naiknya kasus COVID-19 di berbagai negara. Banyak orang mempertanyakan kemampuan masker untuk memberikan perlindungan terhadap jenis virus corona yang menyebar dengan cepat ini.

Dikutip dari Mayo Clinic, banyak hal telah berubah secara drastis sejak varian delta ditemukan. Varian yang lebih menular ini menjadi jenis virus corona baru yang paling umum di AS, dan menimbulkan risiko yang jauh lebih besar karena hampir dua kali lebih menular daripada jenis sebelumnya.

Sejak awal pandemi COVID-19, para ahli merekomendasikan berbagai macam masker mulai dari N95, masker bedah, dan masker kain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mempertimbangkan bahwa strain delta lebih berbahaya daripada semua strain SARS-CoV-2 sebelumnya, ada perdebatan yang sedang berlangsung tentang apakah masyarakat umum harus meningkatkan proteksi dari mengenakan masker kain menjadi menggunakan masker bedah atau respirator N95 di depan umum untuk mencegah transmisi dengan lebih baik.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) terus mempromosikan penggunaan masker kain sebagai bagian dari protokol keselamatan di tengah krisis kesehatan global. Faktanya, dalam panduan online, Badan Kesehatan Masyarakat tidak menyarankan penggunaan respirator N95 dan masker bedah oleh masyarakat umum.

ADVERTISEMENT

Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Dr Anthony Fauci juga tidak merekomendasikan penggunaan masker berkualitas lebih tinggi meskipun ada lonjakan kasus karena varian delta.

Pakar penyakit menular dari University of California, San Francisco, Dr Peter Chin-Hong, mengatakan kepada The Seattle Times bahwa penutup wajah kain masih berguna dalam keadaan tertentu.

Misalnya, individu yang divaksinasi lengkap dapat bergantung pada jenis masker kain jika mereka memasuki tempat umum dalam ruangan.

Menurut Chin-Hong, penting untuk selalu menilai situasi. Saat dihadapkan pada situasi yang lebih berisiko, lebih baik menyiapkan masker dengan kualitas lebih tinggi, seperti masker bedah.

"Tidak ada yang nol risiko, jadi ini hanya masalah pengurangan risiko," tambahnya.

Raina McIntyre yang telah melakukan beberapa penelitian tentang masker termasuk yang dipublikasikan di jurnal ACS Biomaterials Science & Engineering pada bulan Mei, ini semua tentang desain masker kain.

Dalam penelitian yang dia lakukan bersama rekan-rekannya, mereka menemukan bahwa masker wajah multilayer yang menggabungkan katun/linen dan poliester/nilon sama efektifnya dengan masker bedah dalam mencegah masuknya droplet.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(Rita Puspita Rachmawati/up)

Berita Terkait