Ribuan vaksin COVID-19 tidak terpakai ditemukan terbuang di sepanjang saluran air. Pihak penuntut umum Mesir memerintahkan penangkapan tiga orang atas kejadian tersebut.
Dilaporkan, vaksin COVID-19 tersebut telah dialokasikan ke direktorat kesehatan di kota Minya, sekitar 220 km selatan Kairo. Di wilayah tersebut, 18.400 paket vaksin dengan nilai lebih dari 5 juta pound Mesir atau sekitar Rp 4,5 miliar ditemukan hilang.
Inventaris menemukan hampir 5.000 paket lagi telah hilang dari depot karena penyimpanan pada suhu yang tidak tepat. Pihak penuntut tidak menyebut jumlah dosis atau jenis vaksin COVID-19. Namun pernyatan resmi sebelumnya sempat menyebut, vaksin tersebut berjenis Sinopharm asal China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan gambar yang beredar di media sosial, tumpukan kotak putih terlihat berserakan di sepanjang tepi saluran air provinsi Bani Mazar, Utara Minya.
Jaksa menyebut, vaksin buangan tersebut hilang setelah diberikan oleh apoteker berwenang kepada pengemudi kendaraan Kementerian Kesehatan untuk dikirim ke direktorat Minya.
Berdasarkan investigasi awal, apoteker dan seorang pejabat di depot direktorat bertanggung jawab atas kejadian tersebut yang dinilai sebagai kelalaian berat. Mereka diperintahkan ditahan untuk penyelidikan lebih lanjut lantaran terdapat keterangan yang bertentangan dengan pihak penemudi.
Mesir manargetkan vaksinasi COVID-19 untuk 40 juta penduduk, lebih dari 100 juta penduduk pada akhir tahun. Namun kini, Mesir tengah berjuang untuk meningkatkan vaksinasi lantaran terhambat oleh jumlah pasokan dan sejumlah keraguan masyarakat akan vaksin.
(vyp/up)











































