Setelah sempat nol kasus, warga Baduy sempat 'kecolongan' COVID-19. Pada Agustus 2021 lalu, seorang warga yang telah melahirkan dikabarkan positif COVID-19.
Namun setelah satu kasus tersebut, dikabarkan tak pernah lagi ada warga Baduy yang terpapar COVID-19. Apa karena tak pernah ada testing COVID-19 di sana?
"Ada (tes COVID-19). Jadi begini, kan yang menyediakan itu dinas kesehatan. Misalnya kita minta mau tes massal, kita swab ke sana. Mereka (warga Baduy) mau kalau dites kayak gitu mah, dateng," kata Kepala Puskesmas Cisemeut, Kabupaten Lebak, Banten, dr Maytri Nurmaningsih saat ditemui di lokasi yang sama, Kamis (14/10/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara berkala, Maytri mengatakan rutin melaksanakan tes COVID-19 untuk warga di sekitar wilayah Desa Adat Baduy dan mengalokasikan sebagian untuk warga Baduy.
"Misalnya target 80 kit, setengahnya dikhususkan untuk mereka (Warga Baduy), dan negatif semua. Kalau mereka ke puskesmas, mengeluh flu batuk, kami khusus sediakan antigen, untuk warga Baduy. Kalau yang lain kan nggak dikasih," jelasnya.
Terkait satu kasus yang ditemukan pada Agustus 2021 lalu, Maytri mengatakan pihak puskesmas juga melakukan penelusuran kontak kepada keluarga pasien. Beruntung, virus tersebut tidak menyebar ke warga lain di Baduy Luar.
Awalnya, pasien mengeluh batuk dan flu usai melahirkan dan hasil antigen juga PCR positif COVID-19. Selang beberapa lama, pasien itu sudah sembuh dan bisa menjalani aktivitas seperti biasa.
"Semua anggota keluarga dekatnya juga kita sudah PCR, hasilnya negatif semua, cuma dia sendiri," jelasnya.
Vaksinasi mulai diterima oleh warga Baduy
Tokoh Adat Muda Baduy Dalam, Ayah Mursyid, mengatakan warga Baduy juga memiliki caranya sendiri untuk melindungi diri dari penularan COVID-19. Hal ini juga menurutnya sejalan dengan program pemerintah, meski mereka tetap melakukan pendekatan secara adat.
"Ketika ada COVID-19, (kami) secepat mungkin berupaya untuk melindungi warga dengan cara adat," bebernya.
Terkait dengan adanya pelaksanaan vaksinasi, Ayah Mursyid mengatakan pihak Tetua Adat sudah melakukan musyawarah dan menganggap vaksin ini sebagai salah satu cara melindungi diri dari penularan COVID-19.
"(Tapi) Masyarakat Baduy jangan sampai dipaksa dan timbul masalah yang tidak diharapkan. Tujuannya kan ingin sehat," tegasnya.
Simak Video "Video: Rencana BGN Buat SPPG Daerah Terpencil untuk Warga Adat"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)











































