Mantan menteri luar negeri AS Colin Powell meninggal di usia 84 tahun karena komplikasi COVID-19. Adakah kaitannya dengan kanker darah yang sempat diidapnya?
Dalam sebuah pernyataan, keluarga menyebut Colin Powell sudah mendapat vaksinasi COVID-19 lengkap. Karenanya, infeksi yang dialaminya adalah infeksi 'breakthrough'.
Tidak disebutkan secara detail apakah Colin Powell memiliki kondisi penyerta yang memperburuk infeksi, namun diketahui ia pnya riwayat multiple myeloma. Terapi untuk kanker darah ini berdampak pada sel plasma, salah satu komponen sistem imun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Livescience, sel plasma merupakan sejenis sel darah putih yang utamanya ditemukan pada sumsum tulang. Fungsinya untuk memerangi infeksi dengan menghasilkan antibodi.
Pada multiple myeloma, sel plasma yang 'sakit' menggandakan diri secara tidak terkontrol dan mengganggu sel plasma yang sehat. Antibodi abnormal yang dihasilkan sel-sel kanker juga membahayakan ginjal, sering berdampak pada gagal ginjal.
Colin Powell sudah menjalani terapi untuk multiple myeloma dan sudah dinyatakan remisi. Dalam pernyataan keluarga, tidak disebutkan apakah multiple myeloma maupun terapinya berdampak pada perburukan sistem imun yang dialami.
Namun seperti halnya beberapa kondisi yang melemahkan sistem imun, multiple myeloma bia meningkatkan risiko keparahan COVID-19 dan mengurangi efektivitas vaksin. Sebuah studi di jurnal Leukemia menyebut hanya 45 persen pasien dengan multiple myeloma aktif punya respons imun yang adekuat terhadap vaksin Pfizer dan Moderna.
Seperti apa penyakit multiple myeloma yang diidap Colin Powell?
Simak Video: Eks Menlu AS Colin Powell Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Apa itu multiple myeloma?
Dikutip dari Mayo Clinic, multiple myeloma yang sempat diidap Colin Powell adalah kanker yang terbentuk di sel darah putih yang disebut sel plasma. Normalnya, sel plasma berfungsi membantu memerangi infeksi dengan membentuk antibodi.
Pada multiple myeloma, sel plasma yang 'sakit' menggandakan diri dengan tidak terkontrol dan mengganggu fungsi sel-sel normal. Alih-alih membentuk antibodi yang sehat, sel-sel kanker membentuk antibodi abnormal yang malah memicu komplikasi.
Gejala
Beberapa gejala multiple myeloma adalah:
- Nyeri tulang, terutama tulang belakang dan dada
- Mual
- Konstipasi atau sembelit
- Hilang nafsu makan
- Bingung dan lelah secara mental
- Letih
- Infeksi berulang
- Berat badan turun
- Kaki kebas dan melemah
- Haus berlebih











































