Fakta-fakta Ekshibisionisme, Aksi Pamer Kelamin Dekat Stasiun Sudirman

ADVERTISEMENT

Fakta-fakta Ekshibisionisme, Aksi Pamer Kelamin Dekat Stasiun Sudirman

Salwa Aisyah Sheilanabilla - detikHealth
Jumat, 22 Okt 2021 19:32 WIB
Brunette hispanic girl covering eyes with hands and doing stop gesture with sad and fear expression. Embarrassed and negative concept.
Ilustrasi teror ekshibisionisme (Foto: iStock)
Jakarta -

Jumat (15/10/2021) lalu, masyarakat dihebohkan dengan aksi seorang pria yang diduga ekshibisionis di dekat stasiun Sudirman, Jakarta Pusat. Kejadian ini beredar viral di media sosial setelah terekam kamera pengawas.

Korban menceritakan, kejadian bermula saat dirinya sedang berjalan kaki sepulang kerja. Kemudian ia melihat pria tak dikenal membuka celana dan mempertontonkan alat kelaminnya. Korban yang syok langsung berlari meninggalkan lokasi sembari menangis dan berteriak.

"Jadi beberapa waktu lalu gue sempat ketemu sama pelaku eksibisionis di jalan dari kantor gue menuju Stasiun Sudirman. Dia kayak udah mantau jalan dan di jalan ini sudah sepi," terang korban dalam video seperti dilihat, Jumat (22/10/2021).

Orang dengan eksibisionisme bisa mendapatkan kepuasaan seksual dari memamerkan atau mengekspos alat kelaminnya di hadapan orang asing.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta terkait ekshibisionisme.

1. Apa itu ekshibisionisme?

Dikutip dari Medicine Net, ekshibisionisme dicirikan dengan fantasi, dorongan atau perilaku yang membangkitkan gairah seksual yang melibatkan menampilkan atau memamerkan alat kelamin individu kepada orang asing.

Hal senada disampaikan oleh psikolog klinis Anastasia Sari Dewi, founder dari pusat konsultasi Anastasia and Associate, yang menjelaskan bahwa ekshibisionis merupakan salah satu jenis gangguan jiwa yang berkaitan dengan seksual.

"Harapannya adalah supaya dia mendapatkan kepuasan atas reaksi dari orang lain. Entah orang itu histeris, menangis, takut, kaget, atau pingsan mungkin. Dia punya kepuasan karena sedikit-banyak dia merasa berhasil menguasai orang lain," terangnya pada detikcom, Jumat (22/10/2021).

2. Pelaku merasakan kepuasan seksual dari memamerkan alat kelaminnya

Seseorang dengan gangguan ini, merasa perlu untuk mengejutkan, mengagetkan, atau membuat korbannya terkesan. Selain itu, orang tersebut mungkin melakukan masturbasi saat mengekspos dirinya atau saat berfantasi tentang mengekspos dirinya sendiri. Sari juga menambahkan, pelaku ekshibisionis merasa puas jika bisa mengontrol perasaan orang lain. Misalnya dengan menimbulkan reaksi histeris atau ketakutan pada korban.



Simak Video "Lagi-lagi Ekshibisionis"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT