Filipina akan mulai melakukan uji coba mengkombinasikan dua vaksin COVID-19 dengan jenis berbeda. Uj ini akan dilakukan pada awal November mendatang.
Otoritas terkait menyebut kombinasi vaksin dilakukan untuk mencari tingkat efikasi yang tinggi sejalan dengan perencanaan pembukaan kembali sektor ekonomi di negara itu.
Dilaporkan Reuters, Wakil Menteri Sains dan Teknologi Rowena Guevara menyebut pemerintah merekrut hingga 1.500 individu yang belum divaksinasi untuk uji coba yang akan melibatkan pencampuran suntikan Sinovac China dengan merek lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita perlu mengetahui kombinasi vaksin terbaik untuk orang Filipina," kata Guevara, seraya menambahkan bahwa negara-negara lain melaporkan kemanjuran yang lebih tinggi setelah mencampur dosis.
Filipina telah menyuntik 25,7 juta orang, atau sepertiga dari populasi yang memenuhi syarat vaksin, pada 24 Oktober. Dari 97,7 juta vaksin yang dikirim di negara itu, hampir setengahnya adalah Sinovac.
Negara di Asia Tenggara ini juga mengalami gelombang kedua infeksi virua Corona pada pertengahan September lalu dengan kasus harian terbanyak hampir 30 ribu. Saat ini, telah turun menjadi kurang dari 7 ribu per hari.
(kna/up)











































