Oddie Agam Meninggal Dunia, Ini Riwayat Penyakit yang Diidapnya

Jakarta -

Musisi senior Oddie Agam meninggal dunia hari ini, Rabu (27/10/2021). Diketahui, Oddie Agam meninggal akibat sakit ginjal dan sebelumnya mengeluh sesak napas. Hal ini disampaikan oleh sahabatnya, Deddy Dhukun.

"Sakit ginjal dan sesak napas," ujar Deddy Dhukun saat dihubungi detikcom, Rabu (27/10/2021).

Pernah mengalami stroke

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum meninggal, Oddie Agam juga sempat kritis dan dilarikan ke RS Persahabatan. Meski saat itu tidak ada kepastian soal penyakit yang diidapnya, Oddie Agam diketahui memiliki riwayat penyakit stroke.

Akibat stroke yang dialaminya waktu itu, Oddie Agam harus dirawat selama 10 hari. Saat itu, pembuluh darah otaknya mengalami masalah sehingga sensorik otak terganggu dan respons tubuhnya melambat.

Sempat muntah dan urine berdarah sebelum meninggal

Deddy pun mengungkapkan kondisi Oddie Agam sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya. Saat itu, Oddie mengalami muntah-muntah, batuk, sesak, hingga urinenya berdarah.

"Sakitnya, pertama muntah-muntah, terus batuk dan sesak napas," tutur Deddy Dhukun.

"Pipisnya kemudian berdarah, lalu dibius total terus, dan akhirnya meninggal dunia hari ini," sambungnya.

Urine berdarah seperti yang dialami Oddie Agam ini bisa menandakan adanya masalah pada kesehatan seseorang. Pada beberapa kasus darah dalam urine atau hematuria ini bisa mengindikasi masalah kesehatan yang serius.

Di beberapa kasus, hematuria ini kemungkinan disebabkan adanya kebocoran pada ginjal. Hal ini memungkinkan sel darah bisa bocor ke dalam urine.

Tak hanya itu, urine berdarah yang dialami Oddie Agam juga bisa disebabkan faktor lain. Lanjut ke halaman berikutnya.

Kemungkinan penyebab urine berdarah

Kondisi urine berdarah seperti yang dialami Oddie Agam sebelum meninggal bisa disebabkan faktor lain, seperti yang dikutip dari Mayo Clinic.

Infeksi saluran kemih

Kondisi ini terjadi saat bakteri memasuki tubuh melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih. Gejalanya bisa termasuk keinginan buang air kecil terus-menerus, nyeri, dan rasa terbakar saat buang air kecil, serta urine berbau sangat kuat.

Infeksi ginjal (pielonefritis)

Ini bisa terjadi saat bakteri masuk ke ginjal dari aliran darah atau berpindah dari ureter ke ginjal. Gejalanya mirip dengan infeksi kandung kemih, tetapi infeksi ginjal lebih cenderung menyebabkan demam dan nyeri pinggang.

Batu ginjal

Biasanya batu-batu pada ginjal tidak akan menimbulkan rasa sakit. Tetapi, jika batu tersebut menyebabkan penyumbatan, akan muncul rasa sakit yang luar biasa. Batu ginjal ini juga bibsa menyebabkan perdarahan besar dan mikroskopis.

Pembesaran kelenjar prostat

Gejala dari pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia, atau BPH) meliputi kesulitan buang air kecil, kebutuhan mendesak atau terus-menerus untuk buang air kecil, dan darah yang terlihat atau mikroskopis dalam urin. Infeksi prostat (prostatitis) dapat menyebabkan tanda dan gejala yang sama.

Penyakit ginjal

Pendarahan pada urine bisa menjadi gejala umum dari glomerulonefritis atau peradangan pada sistem penyaringan ginjal. Glomerulonefritis bisa menjadi bagian dari penyakit sistemik, seperti diabetes, infeksi virus atau radang, penyakit pembuluh darah (vaskulitis), masalah imunitas, atau bisa terjadi dengan sendirinya.

Kanker

Urine berdarah juga bisa menjadi salah satu tanda dari kanker ginjal, kandung kemih, atau prostat stadium lanjut. Namun, kondisi ini mungkin tidak memiliki tanda-tanda awal, sehingga perlu ditangani sejak awal.

Cedera ginjal

Alasan lain urine berdarah seperti yang dialami Oddie Agam bisa disebabkan karena cedera pada ginjal akibat kecelakaan atau olahraga. Tak hanya itu, latihan yang terlalu berat juga bisa berkaitan dengan urine berdarah yang dialami.