Penyintas COVID-19 disebut akan memiliki antibodi alami. Oleh karena itu, penyintas COVID-19 tidak boleh langsung divaksinasi. Aturan terbaru Kemenkes menyarankan untuk menunggu selama satu sampai tiga bulan sesuai tingkat keparahannya.
Sebenarnya, sampai kapan antibodi alami yang dimiliki penyintas? Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Profesor dr Iris Rengganis SpPD-KAI, mengatakan antibodi alami penyintas COVID-19 dapat bertahan selama tiga hingga enam bulan.
"Orang yang baru sembuh dari COVID-19 itu akan terbentuk antibodi. Jadi dia memiliki antibodi alamiah. Tetapi harus tetap divaksinasi untuk meningkatkan sistem imunnya. Sebab antibodi alami setelah tiga sampai enam bulan dia akan turun," kata dr Iris dalam Youtube Antara TV Indonesia, Kamis (28/10/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan antibodi alami cukup baik untuk melindungi tubuh dari infeksi ulang. Meski telah memiliki antibodi alami, penyintas COVID-19 harus tetap divaksinasi untuk meningkatkan imun.
"Vaksinasi itu merangsang pembentukan antibodi. Kalau antibodi kita berkurang, orang akan mudah terserang penyakit," jelas dr Iris.
Tetap jaga imunitas tubuh
Namun, upaya untuk mencegah penularan COVID-19 disebut tidak hanya sampai vaksinasi. Ia menjelaskan masyarakat tetap harus menjaga imunitas tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, minum yang cukup, serta istirahat yang cukup.
"Terkait suplemen juga harus berhati-hati, sebab dosisnya juga harus diperhatikan. Jangan terlalu tinggi dan disarankan berkonsultasi kepada dokter," kata dr Iris.
(up/up)











































