Angka infeksi COVID-19 di Jerman mencetak rekor tertinggi sejak pandemi, per Senin (8/11/2021). Insiden kasus selama tujuh hari dilaporkan meningkat, menjadi 201,1 per 100 ribu penduduk.
Lebih tinggi dari rekor sebelumnya di Desember tahun lalu, yaitu 197,6 per 100 ribu. Angka ini didapatkan berdasarkan analisis Robert Koch Institute.
Total orang yang terpapar COVID-19 meningkat menjadi 4.782.546 dari 4.767.033 kasus, sehari sebelumnya. Jumlah kematian bertambah 33 orang, sehingga totalnya mencapai 96.558 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri negara bagian Bavaria Markus Soeder mendesak tindakan yang lebih tegas terkait strategi pengendalian COVID-19, mengingat Jerman mencapai puncak baru dalam tingkat insiden kasus.
"Lebih banyak yang harus dilakukan daripada hanya sedikit testing wajib yang dilakukan di panti jompo," katanya kepada radio Deutschlandfunk.
Ia meminta agar testing kembali gratis, dan pusat vaksinasi bisa diaktifkan. Berkoordinasi bagi para masyarakat yang memang belum mendapatkan vaksin COVID-19.
Jerman sebelumnya sudah menghapus testing gratis untuk memberi insentif kepada orang-orang yang mau divaksinasi COVID-19. Setidaknya 67 persen dari 83 juta penduduk Jerman sudah divaksinasi COVID-19 dua dosis, menurut angka resmi.
Christian Karagiannidis, direktur ilmiah di asosiasi DIVI untuk pengobatan intensif dan darurat, mengatakan perkiraan peningkatan kasus virus Corona dalam beberapa minggu mendatang akan terus meningkat, berarti beberapa operasi non perawatan COVID-19 yang dijadwalkan sebelumnya juga perlu ditunda.
"Kami hanya akan mampu mengatasi beban semua keadaan darurat jika penghematan dilakukan di tempat lain, meskipun jelas tidak dengan perawatan kanker bedah," katanya kepada surat kabar Augsburger Allgemeine.
Jerman sudah harus merelokasi beberapa pasien dari daerah dengan rumah sakit yang terbebani. Tiga partai Jerman yang bekerja untuk menyepakati pemerintahan koalisi pada awal Desember akan mengajukan proposal untuk memerangi gelombang keempat pandemi COVID-19 di negara itu pada Senin, lapor surat kabar harian Die Welt.
Rencana tersebut mencakup pengenalan kembali testing gratis.
RS dikhawatirkan kewalahan
Dikutip dari DW News, Asosiasi Medis Jerman pada hari Sabtu menyerukan pembatasan yang lebih ketat untuk membendung penyebaran COVID-19 di musim dingin.
Presiden organisasi Klaus Reinhardt mengatakan hanya mereka yang divaksinasi atau pulih dari virus Corona yang diizinkan mengunjungi restoran, bar, dan bioskop, disebut aturan "2G".
Dia mengatakan orang yang tidak divaksinasi harus, jika perlu, untuk sementara di-lockdown, karena Jerman menghadapi gelombang keempat pandemi COVID-19.
"Ketika datang untuk mengamankan perawatan rawat inap, saya pikir langkah-langkah ini dibenarkan. Lagi pula, terutama orang yang tidak divaksinasi yang harus dirawat karena infeksiCOVID-19 yang parah di rumah sakit," tambah Reinhardt.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(naf/up)











































