Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menyebut varian Omicron tidak meningkatkan gejala keparahan pada mereka yang terinfeksi. Gejalanya akan cenderung lebih ringan jika sudah divaksinasi penuh.
"Yang kita tahu varian Omicron ini walau cepat menular, tidak meningkatkan tingkat keparahan. Terutama pada individu yang sudah divaksin," beber dr Nadia.
Salah satu dokter asal Afrika Selatan yang pertama kali mendeteksi adanya varian Omicron juga menyebut beberapa gejala yang muncul pada pasien cenderung ringan dan bisa dirawat di rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, gejalanya cenderung tak biasa. Para dokter menyebut tidak ditemukan gejala infeksi COVID-19 seperti anosmia atau sakit tenggorokan pada pasien yang terinfeksi varian Omicron.
Gejala varian Omicron:
- Nyeri otot
- Kelelahan ekstrem
- Tidak enak badan
- Sakit kepala
Adapun salah satu cara mencegah penularan varian Omicron adalah dengan memakai masker. Masker bedah, kain, dan N95 masih efektif menangkal varian Omicron.
(kna/up)











































