Masker Katup Disebut Biang Kerok Penyebaran Varian Omicron, Ini Alasannya

ADVERTISEMENT

Terpopuler Sepekan

Masker Katup Disebut Biang Kerok Penyebaran Varian Omicron, Ini Alasannya

Firdaus Anwar - detikHealth
Sabtu, 04 Des 2021 13:05 WIB
KN95 FPP2 Corona Virus Protection face mask on a wooden desk with a laptop computer out of focus in the background
Foto: Getty Images/iStockphoto/Javier Ruiz
Jakarta -

Masker katup disebut-sebut jadi penyebab penyebaran COVID-19 varian Omicron di Hong Kong. Bermula dari laporan hasil investigasi ahli mikrobiologi Yuwn Kwok Yung yang menemukan pasien terinfeksi varian Omicron sebelumnya memakai masker katup saat bepergian.

"Masker ini agak egois... ketika udara dihembuskan melalui klep udara, tidak disaring, itu tidak baik," kata Yung seperti dikutip dari The Independent.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebenarnya telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak menggunakan masker exhaust atau masker yang memiliki ventilasi atau katup. Masker ini dimaksudkan untuk pekerja konstruksi menghirup udara yang disaring dan menghembuskan udara hangat dan lembab melalui katup.

Katup pada masker berguna mengurangi panas dan kelembaban di dalam masker, membuatnya lebih nyaman dipakai dalam waktu lama.

"Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan TIDAK boleh dipakai untuk membantu mencegah orang yang memakai masker menyebarkan COVID-19 ke orang lain," tulis CDC di laman resminya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Agus Dwi Susanto, SpP(K) FISR, FAPSR, menyarankan sebaiknya orang-orang memakai masker yang efektif seperti:

1. Masker bedah

Masker medis biasa digunakan para dokter atau perawat untuk melakukan operasi di rumah sakit. Fungsinya sendiri guna menghambat penyebaran infeksi, menghalau kimia, gas, atau uap. Karena fungsinya mencegah infeksi, masker medis paling tepat untuk mencegah penularan virus corona dan efektif menghadang droplet berasal dari mulut atau hidung pemakainya.

Mengutip dari WHO dalam "Buku 2 Pengendalian Covid-19" dari Satgas Penangan Covid-19, masker medis atau bedah dapat menyaring hingga 80-85% partikel yang dihirup.

Masker ini hanya sekali pakai dengan durasi maksimum 4 jam dan harus diganti jika dalam keadaan lembab dan/atau basah. setelah itu harus dibuang sesuai prosedur pembuangan limbah medis.

2. Masker Kain

Sedangkan untuk masker kain, diharuskan berbahan dasar katun. Masker katun aman dipakai sehari-hari guna mencegah penyebaran virus Corona karena memiliki tiga lapis dan pori-pori kain sangat rapat.

Untuk efektivitas masker kain sebesar 50-70%, bisa dicuci kemudian dipakai kembali. Pemakaian maksimal 4 jam, sehingga pengguna disarankan membawa masker cadangan.

3. Masker N95

Sementara untuk tenaga medis, dr Agus tetap mewajibkan untuk para nakes menggunakan masker N95. Masker jenis ini memiliki tingkat filtrasi lebih tinggi dibanding jenis masker lain.



Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(fds/fds)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT