COVID-19 Mulai Melandai, Ini Risiko Jika Kecolongan Omicron Masuk RI

COVID-19 Mulai Melandai, Ini Risiko Jika Kecolongan Omicron Masuk RI

Vidya Pinandhita - detikHealth
Jumat, 10 Des 2021 05:30 WIB
COVID-19 Mulai Melandai, Ini Risiko Jika Kecolongan Omicron Masuk RI
Virus Corona COVID-19 (Foto: Andhika Prasetia)
Boyolali -

Tak melulu perihal risiko lonjakan jumlah kasus dan kematian, pandemi COVID-19 berimbas pada terhambatnya proses imunisasi selain vaksin COVID-19. Ditegaskan, imunisasi tak kalah penting dibanding vaksinasi COVID-19.

"(Jumlah COVID-19 RI) naik, turun, naik lagi dengan sekarang kelihatannya turun, walaupun ujungnya naik lagi. Apakah berdampak? Berdampak," terang Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, drg Kartini Rustandi, dalam acara Ekspose Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (9/12/2021).

"Kenapa? Ketika terjadi COVID, misal posyandu imunisasi terhambat. Kenapa? Semua orang takut datang ke Puskesmas. Kenapa? Takut ketularan. Di Puskesmas, petugasnya ada yang ketularan," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menggarisbawahi kasus baru harian COVID-19 di Indonesia yang hingga kini masih terus bertambah. Menurutnya, kasus COVID-19 RI diproyeksikan masih akan terus meningkat selama masih ada masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Lebih lagi, kini Indonesia waswas soal risiko masuk dan menyebarnya varian baru Corona yakni varian Omicron.

ADVERTISEMENT

"Perlu menjadi perhatian pada masa Natal dan Tahun Baru," tertulis dalam paparan drg Kartini.

Namun ia menambahkan, gelombang COVID-19 kini bukan kali pertama dunia diterpa pandemi. Menurutnya, pandemi selalu mencetuskan kebiasaan baru yang bisa meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya dalam hal kesehatan.

"Yang pasti pandemi ini bukan yang pertama kali, tetapi setiap pandemi akan membuat masyarakat bukan hanya Indonesia doang, jadi lebih baik, lebih sehat, lebih taat. Membuat satu perubahan besar," beber drg Kartini.

"Dulu ketika ada flu spanyol, terjadi banyak yang mati. Di situlah orang mengetahui orang harus kebersihan lebih baik. Ketika ada satu penyakit ditemukan penisilin. Berarti, kejadian besar pandemi, satu perubahan besar," pungkasnya.




(vyp/up)

Berita Terkait