Persebaran varian Omicron yang kian meluas ke banyak negara, Indonesia turut waspada. Kementerian Kesehatan RI menegaskan belum ada temuan kasus sejauh ini, namun kewaspadaan tetap ditingkatkan.
Hal senada juga disampaikan juru bicara satgas penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito. Menurutnya, optimalisasi testing dengan sensitivitas tinggi terus ditingkatkan, dan saat ini kapasitas testing mampu mendeteksi karakteristik genetik kepada 500-600 sampel per hari.
"Saat ini pemerintah terus memonitor distribusi varian COVID-19 melalui sequencing spesimen pelaku perjalanan di setiap pintu masuk yang tersebar di Indonesia, dan sampai sekarang belum ditemukan kasus bervarian Omicron," beber Wiku dalam konferensi pers Kamis (9/12/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, sebagian kalangan meyakini varian Omicron mungkin saja diam-diam sudah masuk Indonesia tanpa terdeteksi. Ditembah berbagai pelonggaran, sequens genomic di Indonesia dinilai masih rendah.
Sangat Mungkin Varian Omicron Ada di Indonesia
Dalam wawancara dengan detikcom, ahli Epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan sangat mungkin varian Omicron sudah masuk ke Indonesia dan negara Asia lainnya. Menurutnya, hasil surveilans genomic yang rendah memperkuat dugaan varian tersebut sudah masuk.
"Kemungkinan bahwa varian ini sudah ada atau terdeteksi setidaknya 1, 2, 3 (kasus) itu ya tentu ada, karena pertama kalau bicara ketika varian ditemukan iya bukan berarti pada hari itu dia benar-benar baru muncul, kan nggak seperti itu," beber Dicky saat dihubungi detikcom, Selasa (30/11/2021).
Hal serupa juga dituturkan juru bicara RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, SpPK yang menilai, belum adanya laporan virus Omicron bukan berarti Indonesia terbebas dari varian tersebut. Dia meminta masyarakat tetap waspada.
"Yang belum melaporkan, bukan berarti bebas dari kasus Omicron. Bisa saja karena belum berhasil mendeteksi. Seperti Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia itu berhasil mendeteksi," kata Tonang saat dihubungi detikcom, Kamis (2/12/2021).
Ada Warga Sukabumi Pulang dari Arab Saudi
Seperti yang dituturkan dr Tonang, Arab Saudi termasuk salah satu negara yang berhasil mendeteksi virus Corona varian Omicron.
Pada Minggu (28/11/2021) lalu, Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Sukabumi mencatat kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di wilayahnya. Terdapat satu warganya yang diketahui baru pulang dari Arab Saudi dan terpapar virus Corona.
Pasien yang baru pulang dari luar negeri tersebut diketahui seorang perempuan berusia 32 tahun warga Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Simak Video 'Epidemiolog Sebut Omicron Berpotensi Besar Masuk ke Indonesia':
Pemerintah Bantah Ada Kasus Varian Omicron
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi kembali menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan adanya pasien COVID-19 yang terpapar varian Omicron.
"Sampai saat ini varian omicron belum kita temukan," tegas dr Nadia saat dihubungi Detikcom, Kamis (9/12/2021).
Bantahan serupa juga disampaikan langsung oleh Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, dr Maxi Rein Rondonuwu.
"Kami belum menemukan. Sampai saat ini pemerintah masih menggencarkan whole genome sequencing," beber dr Maxi, Rabu (8/12/2021).
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama juga meluruskan, tidak ada warga DKI Jakarta yang terpapar virus Corona varian Omicron.
"Hoax. Sedang kita siapkan rilis penjelasannya," beber Ngabila kepada detikcom Rabu (8/12/2021).
Saat ini, varian di Indonesia masih didominasi kasus COVID-19 varian Delta.











































