Inggris Catat Kematian Pertama Omicron, Ingatkan Dampaknya Tak Lebih Ringan

Inggris Catat Kematian Pertama Omicron, Ingatkan Dampaknya Tak Lebih Ringan

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 13 Des 2021 20:20 WIB
Inggris Catat Kematian Pertama Omicron, Ingatkan Dampaknya Tak Lebih Ringan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Professor25
Jakarta -

Inggris catat kasus kematian COVID-19 varian Omicron pertama. Perdana menteri Boris Johnson mendesak warganya segera mendapatkan vaksinasi booster.

"Satu orang di Inggris telah meninggal karena virus corona varian Omicron," kata perdana menteri Boris dikutip dari BBC.

Ia juga meminta agar warga mengesampingkan kemungkinan varian Omicron lebih ringan ketimbang COVID-19 varian lainnya. Inggris lantas langsung menargetkan semua orang dewasa sudah divaksinasi booster akhir bulan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sayangnya ya, pasien Omicron menjalani rawat inap dan sayangnya setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal karena Omicron,"

"Jadi saya pikir gagasan bahwa Omicron ini adalah versi virus yang lebih ringan, saya pikir itu adalah sesuatu yang perlu kita atur di satu sisi dan hanya mengenali kecepatan yang dipercepat melalui populasi."

ADVERTISEMENT

Dikutip dari Indian Express, sejak Omicron pertama terdeteksi pada 27 November di Inggris, Johnson telah memberlakukan pembatasan yang lebih ketat. Sementara, sekretaris Kesehatan Sajid Javid mengatakan varian virus corona Omicron menyebar pada 'tingkat fenomenal' dan sekarang menyumbang sekitar 40 persen kasus infeksi di London.

"Ini menyebar dengan kecepatan yang fenomenal, sesuatu yang belum pernah kita lihat sebelumnya, infeksinya berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari," kata Menteri Kesehatan Sajid Javid kepada Sky News.

"Itu berarti kita menghadapi gelombang pasang infeksi, kita sekali lagi berada dalam perlombaan antara vaksin dan virus."




(naf/up)

Berita Terkait