Pfizer mengumumkan pil COVID-19 besutan mereka 90 persen manjur melawan kasus COVID-19 rawat inap dan kematian. Dibandingkan Molnupiravir besutan Merck and Co, efektivitas pil COVID-19 Pfizer jauh lebih tinggi.
Data uji klinis terakhir Molnupiravir menunjukkan efektivitas drop dari 50 persen menjadi 30 persen. Akankah Indonesia kini membeli obat pil COVID-19 Pfizer atau Paxlovid?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI belum bisa memastikan keputusan tersebut. Namun, pemerintah disebutnya tidak menutup kemungkinan pembelian Paxlovid jika ternyata dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini belum direncanakan tetapi bila dibutuhkan bisa menjadi alternatif (pengobatan)," jelas dr Nadia saat dihubungi detikcom Rabu (14/12/2021).
Sebelumnya, pemerintah sudah mengantongi perjanjian pembelian Molnupiravir sekitar 600 ribu hingga 1 juta dosis terapi. Menurut keterangan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu, Molnupiravir selambatnya datang ke Tanah Air akhir Desember 2021.
Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut, dr Nadia belum bisa memastikan kedatangan Molnupiravir.
"Ini belum dapat kepastian dari produsen," pungkas dia.
(naf/up)











































