Fakta-fakta Kasus Pertama Varian Omicron di Indonesia

Round Up

Fakta-fakta Kasus Pertama Varian Omicron di Indonesia

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Jumat, 17 Des 2021 06:00 WIB
Fakta-fakta Kasus Pertama Varian Omicron di Indonesia
Varian Omicron (Foto: Getty Images/iStockphoto/MCCAIG)
Jakarta -

Indonesia melaporkan temuan kasus pertama varian Omicron pada Kamis (16/12/2021). Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan kasus Omicron ini diidentifikasi pada seorang pekerja kebersihan yang bertugas di Wisma Atlet.

Awalnya, dari hasil tes PCR pada 8 Desember 2021 ditemukan tiga petugas kebersihan Wisma Atlet yang positif COVID-19. Kemudian, ketiga sampel itu dikirim ke Litbangkes untuk dilakukan genome sequencing.

"Ada tiga orang pekerja pembersih tanggal 8 Desember PCR positif, tanggal 10 sampel dikirim ke litbangkes untuk genome sequencing, tanggal 15 keluar. Dari tiga orang satu adalah Omicron, dua bukan," kata Menkes Budi dalam konferensi pers Kamis (16/12/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menkes Budi menegaskan pasien Omicron ini tidak memiliki riwayat bepergian dari luar negeri. Pasien dipastikan sehat, tidak mengalami gejala Omicron atau gejala khas COVID-19 lainnya.

ADVERTISEMENT

Kini pasien Omicron dan dua rekan lainnya yang pertama kali positif COVID-19 sudah kembali menjalani tes PCR dan hasilnya negatif.

"Orang ini tanpa gejala dan mereka masih sehat, tidak ada batuk, tidak ada demam. Mereka bertiga sudah dites PCR kembali. Tes PCR-nya sudah negatif," ujarnya.

Meski belum ada penularan komunitas, terdapat 5 kasus probable pada kasus pertama varian Omicron ini yang terdiri dari dua orang WNI dan 3 orang WNA. Namun, Menkes Budi menegaskan kelima kasus ini masih belum dikonfirmasi apakah benar varian Omicron atau bukan.

"Dua kasus WNI yang baru kembali Amerika Serikat dan Inggris. Kedua WNI ini sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet. Tiga kasus probable lainnya adalah Warga Negara Asing dari Tiongkok yang datang ke Manado, sekarang diisolasi dikarantina di Manado," kata Menkes.

"Lima orang ini sifatnya masih probable karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCR-nya yang positif dari 5 sudah dikirimkan ke badan litbang kesehatan dan sedang kita run tes genome sequencing-nya. Diharapkan tiga hari ke depan kita sudah bisa mengonfirmasikan Omicron atau tidak," lanjutnya.

Sudah diprediksi masuk RI

Masuknya varian Omicron di Indonesia sebelumnya sudah diprediksikan pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman beberapa waktu lalu. Ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik dan berlebihan dalam menyikapi kemunculan varian ini.

"Ini hal yang sekali lagi tidak usah terkejut, tidak usah juga panik, tidak usah juga kita berlebihan dalam menyikapi ini, yang harus dilakukan adalah keseriusan dalam merespons situasi Omicron ini," beber Dicky kepada detikcom Kamis (16/12/2021).

Meski begitu, Dicky meminta masyarakat agar tetap waspada. Sebab, varian Omicron sebelumnya kerap disepelekan usai pasien yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan.

Dicky juga mengingatkan bahwa kecepatan penularan varian ini jauh lebih cepat daripada varian Delta. Terlebih saat varian Omicron ini bereplikasi di saluran pernapasan.

"Ini luar biasa cepat sekali, data terakhir menunjukkan potensi penularannya luar biasa jauh lebih cepat dari Delta, 70 kali kemampuan replikasi di saluran napas dari pada Delta," pungkasnya.

Simak Video 'Epidemiolog Universitas Griffith Tak Terkejut Omicron Masuk RI':

[Gambas:Video 20detik]



(sao/up)

Berita Terkait