Bukan Anosmia, Ini 5 Gejala COVID-19 Omicron yang Diungkap Ilmuwan Inggris

Bukan Anosmia, Ini 5 Gejala COVID-19 Omicron yang Diungkap Ilmuwan Inggris

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Minggu, 26 Des 2021 19:30 WIB
Bukan Anosmia, Ini 5 Gejala COVID-19 Omicron yang Diungkap Ilmuwan Inggris
Peneliti Inggris ungkap gejala baru varian Omicron (Foto: Getty Images/iStockphoto/DMEPhotography)
Jakarta -

Gejala COVID-19 varian Omicron kini disebut mirip gejala flu biasa. Para ilmuwan di Zoe COVID mengidentifikasi lima gejala teratas yang kerap dilaporkan.

Adalah hidung meler, sakit kepala, kelelahan, bersin, hingga sakit tenggorokan. Analisis ini berdasarkan studi baru di London, saat pasien Omicron melonjak pesat di sana.

Setengah dari mereka yang mengeluhkan gejala seperti pilek rupanya teridentifikasi positif COVID-19, tanpa perbedaan yang jelas untuk infeksi COVID-19 Delta dan Omicron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam studi mereka, hanya setengah dari pasien yang mencatat gejala COVID-19 pada umumnya seperti demam, batuk hingga kehilangan indra penciuman dan perasa.

Analisis Zoe didukung oleh komite penasihat ilmiah Sage pada pertemuan yang diadakan hari Kamis. Komite mengatakan ada 'bukti awal' dari perubahan gejala yang menyertai infeksi Omicron, karena anosmia tampaknya lebih jarang dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Prof Tim Spector, ilmuwan utama dalam studi Zoe COVID, mengimbau publik gejala COVID-19 akan tampak seperti flu biasa bagi banyak dari mereka yang terinfeksi.

"Data Zoe dengan jelas menunjukkan bahwa gejala yang paling penting bukan lagi batuk terus menerus, suhu tinggi atau kehilangan rasa atau penciuman," sebutnya, dikutip dari The Guardian, Minggu (26/12/2021).

"Bagi kebanyakan orang, kasus positif Omicron akan terasa lebih seperti flu biasa, dimulai dengan sakit tenggorokan, pilek, dan sakit kepala. Anda hanya perlu bertanya kepada seorang teman yang baru-baru ini dites positif untuk mengetahui hal ini," jelas Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London, mengatakan kepada kantor berita PA.

"Kita perlu segera mengubah pesan publik untuk menyelamatkan nyawa karena setengah dari orang dengan gejala seperti flu sekarang memiliki COVID-19."

Sementara data terbaru, termasuk penelitian dari Hong Kong, menemukan bahwa Omicron kurang mampu menginfeksi jaringan paru-paru dalam, tetapi lebih mampu menginfeksi jaringan bronkial yang lebih tinggi.

"Tampaknya bergeser ke arah virus yang menginfeksi lebih tinggi di saluran pernapasan dan karena itu beradaptasi menjadi lebih menular sebagian karena mengubah jenis sel yang di-infeksinya," kata Openshaw.

"Seiring dengan itu menghasilkan lebih banyak gejala seperti pilek biasa. Studi laboratorium tersebut mendukung apa yang dikatakan aplikasi Zoe kepada kami."

Baca juga:




(naf/naf)

Berita Terkait