Peneliti Oxford Akui Tak Mungkin Booster Vaksin Terus-menerus Diberikan

Peneliti Oxford Akui Tak Mungkin Booster Vaksin Terus-menerus Diberikan

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 05 Jan 2022 10:31 WIB
Peneliti Oxford Akui Tak Mungkin Booster Vaksin Terus-menerus Diberikan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Ratana21
Jakarta -

Dalam menghadapi ancaman varian Omicron, beberapa negara memutuskan memberikan booster atau dosis tambahan vaksin COVID-19. Alasannya untuk mempertahankan tingkat imunitas yang ada di populasi karena tingkat antibodi yang dihasilkan di dalam tubuh dapat menurun seiring berjalannya waktu.

Israel misalnya bahkan sudah mulai memberikan booster dosis keempat pada populasi yang dianggap berisiko. Sementara Indonesia sendiri berencana akan mulai menjalankan program booster pada 12 Januari 2022.

Menanggapi hal ini, Direktur Oxford Vaccine Group Professor Andrew Pollard mengakui dunia tidak bisa terus-menerus memberikan booster vaksin. Pria yang terlibat dalam proses pembuatan vaksin Oxford-AstraZeneca ini menyebut pemberian booster bukan hal yang bisa berkelanjutan dan terjangkau.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak bisa memvaksinasi planet ini setiap empat sampai enam bulan sekali. Itu tidak berkelanjutan ataupun terjangkau," kata Professor Andrew seperti dikutip dari CNN, Rabu (5/1/2022).

Apa yang sebaiknya dilakukan menurut Profesor Andrew adalah melindungi orang yang belum divaksinasi. Sampai saat ini di dunia masih ada populasi yang belum terlindungi karena kekurangan suplai vaksin.

ADVERTISEMENT

"Ingat sampai sekarang kurang dari 10 persen populasi di negara miskin bahkan belum mendapat dosis pertama. Jadi gagasan pemberian booster berkala secara global sebetulnya tidak masuk akal," ungkapnya.

Daripada memberikan booster vaksin untuk seluruh penduduk, Profesor Andrew lebih setuju bila dilakukan studi matang terlebih dahulu sehingga bisa diketahui pasti kapan, pada siapa, dan seberapa sering booster diperlukan.




(fds/up)

Berita Terkait