Program vaksinasi booster rencananya akan dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang. Ini akan diprioritaskan untuk kelompok masyarakat 18 tahun ke atas yang sudah menerima vaksinasi lengkap lebih dari 6 bulan.
Terkait skema distribusi vaksinasi booster ini, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan masih dalam tahap penyusunan. Namun, pemerintah akan terus berupaya menjamin masyarakat bisa mendapatkan vaksin untuk melindungi diri dari virus Corona.
"Pada prinsipnya pemerintah berupaya menjamin aksesibilitas vaksin bagi seluruh elemen masyarakat, agar seluruhnya memiliki proteksi lebih terhadap penularan virus corona," jelas Wiku dalam konferensi pers Kamis (6/1/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk itu, mohon untuk para target vaksinasi booster nantinya dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan baik demi kesehatan diri sendiri dan masyarakat," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada beberapa kelompok prioritas penerima booster. Kelompok prioritas penerima booster terdiri dari:
- Lansia
- Peserta PBI
- Kelompok komorbid dengan immunocompromised.
Kemenkes juga menyebut akan ada dua skema untuk program ini, yaitu gratis dan berbayar. Namun, sampai saat ini belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Belum ada biaya resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (4/1/2022).
Untuk kelompok yang akan mendapatkan booster secara gratis yakni lansia, peserta BPJS Kesehatan kelompok PBI, dan kelompok rentan. Sementara vaksinasi non-program pemerintah atau mandiri dapat dibiayai oleh perorangan atau badan usaha dan dilakukan di RS BUMN, RS Swasta, maupun klinik swasta.











































