Deltacron Bikin Geger, 25 Orang Disebut Sudah Terinfeksi

Jakarta -

Seorang ilmuwan di Siprus mengklaim telah menemukan varian COVID-19 baru yang menggabungkan unsur-unsur dari strain Omicron dan Delta. Hal ini diungkap oleh Leonidos Kostrikis, profesor ilmu biologi di Universitas Siprus dan kepala Laboratorium Bioteknologi dan Virologi Molekuler.

"Saat ini ada koinfeksi Omicron dan Delta dan kami menemukan jenis ini yang merupakan kombinasi dari keduanya," kata Profesor Kostrikis kepada wartawan dari jaringan televisi Sigma TV, Jumat.

Ia menambahkan, timnya telah mengidentifikasi 25 kasus namun masih terlalu dini untuk menilai potensi dampaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebelas pasien sudah dirawat di rumah sakit sementara 14 lainnya tidak," katanya dikutip dari Metro UK, Senin (10/1/2022).

Selain itu ia juga menyebut 25 kasus Deltacron yang ditemukan telah dikirim ke GISAID, database internasional yang melacak perubahan virus, pada 7 Januari.

Namun para ilmuwan lain skeptis terhadap pengumuman tersebut setelah 'Deltacron' menjadi tren di media sosial. Mereka percaya kontaminasi di laboratorium kemungkinan besar penyebabnya.

Dokter penyakit menular Dr Krutika Kuppali, yang bekerja di Organisasi Kesehatan Dunia, hanya mengatakan 'Deltacron tidak nyata'.

"Deltacron tidak nyata dan kemungkinan karena sequencing artifact (kontaminasi lab dari fragmen urutan Omicron dalam spesimen Delta)," tulisnya.