Seiring dengan melonjaknya kasus Omicron di berbagai negara termasuk Indonesia, banyak pakar mengingatkan masker kain benar-benar tak efektif melindungi diri dari paparan virus.
Lawrence Gostin, profesor hukum kesehatan global di Universitas Georgetown dan Direktur Pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Hukum Kesehatan Global termasuk salah satu ahli yang mengungkap bagaimana Omicron bisa menembus 'pertahanan' masker kain saat melawan Omicron.
"Omicron adalah virus yang sangat menular, mungkin patogen paling menular di bumi. Masker kain hampir tidak melindungi seseorang diri dari virus Omicron. Melawan Delta saja, masker kain hanya sekitar 20 hingga 30 persen efektif, jika itu. Dan tentu saja, dengan Omicron, efektivitasnya dapat diabaikan," tuturnya, dikutip dari ABC News.
Lantas masker apa yang efektif?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyarankan tiga jenis masker yang masih efektif melawan COVID-19 varian Omicron. Salah satunya mengizinkan penggunaan masker kain, tetapi dengan syarat.
"Jika tetap ingin menggunakan masker kain, sebaiknya didobel dengan masker medis atau masker bedah," beber dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (18/1/2022).
"Selain masker dobel, masker N95 dan KN95 disarankan, kedua masker itu cukup 1 lapis," sambungnya.
Saran Kemenkes RI terkait penggunaan masker N95 dan KN95 serupa dengan rekomendasi para pakar. Kedua masker tersebut pasalnya memiliki efektivitas menyaring hingga 95 persen partikel di udara.
3 rekomendasi masker melawan Omicron menurut Kemenkes RI:
- Masker dobel (penggunaan masker bedah, dilapisi dengan masker kain)
- Masker N95
- Masker KN95
Simak juga Video: Kapan Prediksi Puncak Kasus Omicron di Indonesia?