RI Bisa Kewalahan Gegara Omicron? Begini Perkiraan Dokter Paru

RI Bisa Kewalahan Gegara Omicron? Begini Perkiraan Dokter Paru

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 03 Feb 2022 11:09 WIB
RI Bisa Kewalahan Gegara Omicron? Begini Perkiraan Dokter Paru
Catatan dokter paru perihal risiko RS di RI kewalahan akibat lonjakan kasus COVID-19 Omicron. Foto: Getty Images/iStockphoto/Professor25
Jakarta -

Akibat cepatnya penyebaran varian Omicron, Indonesia kini kembali diterpa lonjakan kasus COVID-19. Meski gejala pada pasien COVID-19 varian Omicron relatif lebih ringan dibanding varian Corona lainnya, pakar tak menutup mata kemungkinan sistem kesehatan RI kewalahan akibat lonjakan jumlah pasien.

Spesialis paru RS Persahabatan dan Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) menegaskan, varian Omicron menular lebih cepat dibanding varian Corona lainnya. Termasuk varian Delta yang menjadi biang kerok lonjakan COVID-19 RI besar-besaran pada Juli 2021.

"Kasus akan terus naik, meningkat dan tentu saja membuat sistem kesehatan kewalahan, termasuk pemerintah, bahkan berdampak pada kita sebagai masyarakat. Masyarakat dan pemerintah harus berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah penularan ini," ujar dr Erlina dalam diskusi daring bertajuk 'Jangan Lengah, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh untuk Mencegah Penularan COVID', Kamis (3/2/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Omicron dominan mengambil alih dominasi Delta dan kalau kasusnya dibiarkan terus meningkat, ada kemungkinan rawat inap di rumah sakit meningkat membuat kita kewalahan."

dr Erlina mengingatkan, meski varian Omicron diyakini memicu gejala relatif ringan mirip flu biasa, tetap terdapat risiko perburukan gejala pada kelompok rentan seperti lansia, pengidap komorbid, dan anak-anak.

ADVERTISEMENT

Bahkan, gejala pasien COVID-19 dengan infeksi varian Omicron juga tak lepas dari risiko kematian.

"Gejala Omicron ini beragam mulai dari tanpa gejala, ringan, gejala cukup berat, sehingga perlu perawatan, bahkan beberapa menimbulkan kematian," beber dr Erlina.

"Karena lonjakan kasus Omicron yang terus naik, pasien rawat inap di rumah sakit terus meningkat. Ini juga terjadi di rumah sakit saya dan mungkin akan memengaruhi sistem kesehatan jika kita tidak bisa mencegah lonjakan kasus ini," pungkasnya.




(vyp/naf)

Berita Terkait