Kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir membuat banyak pihak meyakini Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga pandemi. Sebenarnya, sudah atau belum sih?
Wakil Menteri Kesehatan RI dr Dante Saksono Harbuwono menyinggung terkait gelombang ketiga yang harus dipahami secara lebih lengkap, bahwa penentuan tersebut adalah bentuk kehati-hatian terhadap peningkatan kasus COVID-19.
"Boleh saja kita mengklaim sudah gelombang ketiga, itu lebih baik sebagai kehati-hatian kita untuk melakukan protokol kesehatan lebih baik di masyarakat," katanya saat ditemui pada Kamis, (3/1/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Wamenkes tidak menegaskan lebih lanjut mengenai apakah Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga atau belum.
Wamenkes membenarkan adanya kenaikan kasus yang ditandai dengan mulai terisi kembali tempat isolasi terpusat seperti Wisma Atlet di Jakarta. Kabar baiknya, lebih banyak pasien yang mengeluhkan gejala ringan sehingga bisa dirawat di rumah.
"Kita mendorong agar melakukan isoman supaya tekanan tidak terlalu tinggi di isolasi terpusat Dan Pelayan rumah sakit," tambahnya.
Di sisi lain, ia mengungkap gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia yang disebabkan oleh Omicron akan lebih tinggi daripada sebelumnya. Jika pada periode lalu puncak kasus sekitar 57 ribu, maka gelombang baru bisa 2-3 kali lipat.
"Kalau kemarin sampai 57 ribu kasus per hari, mungkin ini sekarang sekitar 100-150 lebih kasus per hari tapi itu tergantung dari protokol kesehatan masyarakat," paparnya.
(kna/up)











































