Baru-baru ini viral di media sosial protes seorang wanita yang mengaku heran mendapat hasil tes COVID-19 positif dari Bumame Farmasi, padahal belum menjalani swab antigen maupun PCR. Belakangan, diakui hal tersebut terjadi karena salah kirim.
Meski belakangan Bumame Farmasi sudah menyampaikan permohonan maaf dan mengklarifikasi video viral terkait, banyak pihak yang kemudian meragukan hasil tes COVID-19 mereka. Menurut Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) DKI Jakarta Ampi Retnowardani, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
"Jika saya curiga terhadap hasil lab, saya akan menyampaikan ke lab yang terkait, meminta penjelasan penyebabnya karena mungkin kecurigaan kita tidak tepat juga," pesan Ampi kepada detikcom Jumat (4/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dikarenakan setiap laboratorium seharusnya sudah melakukan pemeriksaan secara profesional sebelum hasil tes COVID-19 dikeluarkan.
"Sebelum hasil dirilis pasti sudah melewati beberapa saringan sehingga kemungkinan terjadi kesalahan kecil," tutur dia.
Perlukah tes COVID-19 ulang?
Jika masih merasa curiga setelah mendapatkan penjelasan dari pihak laboratorium terkait, konsumen disebutnya memiliki hak untuk mengkonfirmasi statusnya apakah benar terinfeksi atau tidak, melalui tes COVID-19 di laboratorium lain.
"Namun, bila kurang yakin dengan kredibilitas atau profesionalitas lab tersebut, tentu punya hak untuk konfirmasi ke laboratorium lainnya," pungkas dia.
Simak Video 'Gaduh Bumame soal Tes Covid, Legislator PDIP Minta Polisi Usut':











































