IDI: Gelombang Omicron Mulai Mengancam Nakes di RI

IDI: Gelombang Omicron Mulai Mengancam Nakes di RI

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 07 Feb 2022 08:38 WIB
IDI: Gelombang Omicron Mulai Mengancam Nakes di RI
Gelombang Omicron diyakini mulai mengancam nakes di Indonesia. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/bojanstory)
Jakarta -

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menilai kenaikan kasus COVID-19 akibat Omicron saat ini mulai mengancam sejumlah tenaga kesehatan (nakes). Terlebih, jika permintaan pasien COVID-19 rawat inap terus meningkat.

"Gelombang ini mulai mengancam nakes di rumah sakit. Kalau yang terinfeksi banyak dan mereka harus cuti, maka ketidaktersediaan nakes akan memengaruhi pelayanan," terangnya dalam cuitan di Twitter pribadi, Senin (7/2/2022).

"Hal ini dapat menjadi masalah yang berat-seperti yang terjadi di Inggris. Saya harap itu tidak terjadi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Inggris sempat mengalami krisis tenaga kesehatan lantaran banyak dari mereka yang terpapar COVID-19 dan wajib dikarantina. Hal ini membuat beberapa RS kewalahan lantaran kasus COVID-19 tengah melonjak.

Agar tidak terjadi hal serupa, pemerintah sebenarnya sudah mendesak warga atau pasien COVID-19 yang bergejala ringan untuk menjalani isolasi di rumah. Hanya pasien COVID-19 bergejala berat yang bisa dirawat di rumah sakit.

ADVERTISEMENT

Jika memang tempat atau rumah tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri, meskipun pasien bergejala ringan, barulah diperbolehkan menjalani perawatan di isolasi terpusat.

Pelarangan ini semata-mata demi menghindari beban fasilitas kesehatan, agar bisa berfokus pada pasien bergejala berat. Menurut pakar epidemiologi Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), strategi tersebut juga mengurangi risiko beban nakes.

"Kita harus sayang pada tenaga kesehatan, agar tidak terinfeksi, layanan kesehatan harus terus berjalan, bukan hanya layani COVID-19 berat tetapi juga penyakit-penyakit lain," pesan Pandu, seperti diberitakan sebelumnya.




(naf/naf)

Berita Terkait