Kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia tampaknya semakin 'ngegas' tiap harinya. Bahkan, disebut bisa melampaui 40 ribu kasus di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves RI), Luhut Binsar Pandjaitan.
"Sekarang peningkatan COVID-19 ini sudah cukup tinggi, Omicron ini akan naik, mungkin hari kemarin 32 ribu, mungkin hari ini bisa 40 ribu," terangnya dalam agenda Harlah ke-96 NU di NTT, yang disiarkan secara daring, Minggu (6/2/2022).
Adapun gejala varian Omicron yang disebut berbeda daripada varian lainnya. Dikutip dari livemint.com, Senin (7/2/2022), dr Sonam Solanki, konsultan pulmonologist dan bronchoscopist di Rumah Sakit Mansina, mencantumkan gejala Omicron yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gejala-gejala omicron umumnya dimulai dengan sakit badan, kelemahan umum, kelelahan, sakit kepala dan demam di hari-hari awal dan akhirnya mereka mungkin juga mengembangkan batuk yang kadang-kadang kering disertai pilek di mana ada air dari hidung, bersin, dll. Batuk biasanya kering yang sembuh dalam beberapa hari ke depan. Sebagian besar yaitu 80% pasien, demam sembuh selama 3 hari pertama dan jika tidak, maka itu menjadi tanda infeksi sedang hingga berat yang memerlukan pemantauan ketat," ucap dr Sonam Solanki.
Sementara itu, dr Harish Chafle, konsultan senior-pulmonologi dan perawatan kritis di Rumah Sakit Global Parel, Mumbai, juga mengklasifikasikan gejala varian Omicron yang paling umum, kurang umum, dan tergolong serius. Berikut informasinya:
Gejala Omicron yang Paling Umum
- Demam
- Batuk
- Kelelahan
- Kehilangan indra penciuman dan rasa
Gejala Omicron Kurang Umum
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri
- Diare
- Ruam kulit
- Perubahan warna pada jari tangan atau kaki
- Mata merah atau iritasi
Gejala Omicron yang Tergolong Serius
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Kehilangan bicara atau mobilitas
- Kebingungan
- Nyeri dada
(suc/up)











































