Beberapa warga dikejutkan dengan status PeduliLindungi yang mendadak hitam saat hendak beraktivitas, padahal diyakini tidak sedang positif maupun kontak erat. Kementerian Kesehatan mengakui sempat error.
Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan RI, Setiaji mengatakan hal itu saat dihubungi detikcom, Senin (7/2/2022). Namun ia menegaskan masalah tersebut sudah diatasi.
"Ada beberapa yang eror tadi pagi. Saat ini sudah diperbaiki dan sudah selesai perbaikannya," terang Setiaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya kendala teknis tersebut, menurut Setiaji tidak mengganggu aktivitas karena pihaknya langsung menginformasikan ke pihak-pihak terkait. Selama PeduliLindungi error, verifikasi dilakukan secara manual.
"Apabila eror, kami menginfokan ke asosiasi mal dan lain-lain untuk manual verifikasi dengan menunjukan vaksin sertifikat-nya," pungkas dia.
Salah entry data
Masih soal PeduliLindungi, kesalahan entry data hasil tes PCR juga tengah banyak dikeluhkan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, lonjakan jumlah pemeriksaan memicu peningkatan beban yang kemudian dapat memicu kesalahan.
"Jadi banyak lab yang masih kesulitan untuk memasukan data ke PeduliLindungi, melakukan kesalahan pada saat memasukan data karena bebannya demikian tinggi," sambungnya.
Menurut Menkes, ada peningkatan jumlah testing hingga dua kali lipat belakangan ini. Sebagai gambaran, jika biasanya berkisar antara 250 ribu hingga 300 ribu tes perhari, saat ini angkanya menyentuh 500 ribu tes perhari.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperbaiki koneksi online dengan sejumlah laboratorium pemeriksaan COVID-19. Dengan perbaikan ini, data hasil pemeriksaan akan masuk secara otomatis ke PeduliLindungi tanpa harus entry data manual.
"Apa yang sudah mereka lakukan di sana langsung masuk ke PeduliLindungi sehingga mengurangi mengurangi kemungkinan kesalahan data entry dan mengurangi beban," jelas Menkes.
(up/up)











































