Terkuak, 66 Persen Korban Terbesar Sejak Omicron Merebak Adalah..

Terkuak, 66 Persen Korban Terbesar Sejak Omicron Merebak Adalah..

Nafilah Sri Sagita K - detikHealth
Senin, 14 Feb 2022 10:30 WIB
Terkuak, 66 Persen Korban Terbesar Sejak Omicron Merebak Adalah..
Korban terbesar COVID-19 Omicron 66 persen di antaranya dari kelompok ini. (Foto: Getty Images/Tempura)
Jakarta -

Kasus konfirmasi harian COVID-19 sempat mendekati angka tertinggi gelombang kedua COVID-19 Juli 2021 lalu. Ada 55.209 orang terpapar COVID-19 per Sabtu (12/2/2022).

Tiga hari terakhir penambahan kasus kematian COVID-19 kembali melampaui 100 orang per hari. Menurut juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi, laporan ini relatif lebih rendah dari tren gelombang COVID-19 sebelumnya saat Indonesia 'diamuk' Delta.

"Pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari COVID-19," terangnya dalam keterangan tertulis, dikutip detikcom Senin (14/2/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," tegas dia.

Jika dilihat dari laporan data vaksin Kemenkes RI per Minggu (13/2/2022), capaian sasaran vaksinasi COVID-19 lansia untuk dosis lengkap memang lebih rendah ketimbang kelompok lain. Bahkan, jauh tertinggal dibandingkan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap pada kelompok anak usia 10 hingga 17 tahun dan masyarakat umum usia dewasa.

ADVERTISEMENT

Baru ada 50,38 persen atau lebih dari 10,8 juta lansia yang menerima vaksinasi lengkap, sementara vaksin booster berkisar 4,85 persen.

Selain lansia, vaksinasi usia anak 6 hingga 11 tahun juga masih jauh dari target sasaran. Di periode yang sama, capaian sasaran vaksinasi kedua untuk kelompok tersebut baru mencapai 25,85 persen atau sebanyak 6,8 juta orang.

"Pemerintah terus berjuang keras untuk mencegah lebih banyak lagi korban yang terjadi, salah satunya dengan mendorong vaksinasi. Vaksinasi, terutama bagi lansia, orang yang memiliki komorbid, dan anak-anak harus dipercepat dan diperluas," pungkas dr Nadia, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.




(naf/fds)

Berita Terkait