Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyoroti peningkatan kasus kematian akibat COVID-19 sejak Indonesia 'diamuk' Omicron. Pasalnya, per Senin (14/2/2022) angka kematian COVID-19 bertambah 145 orang, menjadi rekor terbanyak sepanjang 2022.
Padahal, sebelum Omicron merebak, kasus kematian COVID-19 tercatat amat rendah berada di bawah 10 kasus. Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI menekankan jumlah kasus kematian COVID-19 saat ini tak setinggi puncak Corona Delta yang mencapai 2 ribuan orang.
Tetap saja, Prof Zubairi meminta untuk tidak 'menormalkan' jumlah kasus kematian COVID-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 36.501 kasus baru dilaporkan hari ini. Yang memprihatinkan adalah jumlah kematian yang terus meningkat: 145 kasus," sebut dia dalam akun Twitter pribadinya, Senin (14/2/2022).
"Jangan menormalkan jumlah kematian ini, kemudian dibandingkan dengan jumlah populasi Indonesia. Tidak ada satupun kematian yang baik-baik saja," lanjutnya.
DKI Jakarta menjadi penyumbang kasus kematian terbanyak per Senin (14/2/2022), ada 53 orang yang meninggal akibat COVID-19. Disusul Jawa Tengah dengan mencatat 22 kasus dan Jawa Timur 21 orang.
Merujuk data Kemenkes RI, sekitar 60 persen pasien COVID-19 meninggal adalah mereka yang belum divaksinasi lengkap. Nyaris 80 persen seluruhnya berusia 45 tahun ke atas.
(naf/up)











































