Siap-siap, Kemenkes Sebut Puncak Gelombang Omicron di RI Sudah Dekat

Siap-siap, Kemenkes Sebut Puncak Gelombang Omicron di RI Sudah Dekat

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 16 Feb 2022 12:31 WIB
Siap-siap, Kemenkes Sebut Puncak Gelombang Omicron di RI Sudah Dekat
Kementerian Kesehatan memprediksi puncak COVID-19 varian Omicron di RI sudah dekat. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Kementerian Kesehatan memprediksi puncak COVID-19 varian Omicron di RI tak akan lama lagi tiba. Prediksi itu mengacu pada COVID-19 DKI Jakarta yang dalam empat hari ini menurun signifikan. Belajar dari pola gelombang Delta tahun lalu, wilayah-wilayah luar Jawa Bali baru akan mengalami kenaikan kasus ketika wilayah Jawa-Bali, termasuk DKI Jakarta, mengalami penurunan.

"Kita memperkirakan 60-70 persen kasus dari DKI Jakarta dan DKI Jakarta terjadi penurunan, maka kemungkinan kita sudah mendekati puncak kasus Omicron ini," ujar juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual terkait Perkembangan COVID-19 di Indonesia, Rabu (16/2/2022)

"Tapi tentunya kita tetap harus waspada. Bagaimanapun juga, puncak kasus itu sangat tergantung dengan upaya-upaya yang kita lakukan. Termasuk upaya deteksi dini, kemudian protokol kesehatan kita. Ini yang menjadi catatan kita," sambungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

dr Nadia mengingatkan, penambahan kasus baru COVID-19 masih akan terjadi pada tiga hingga empat pekan ke depan, khususnya di luar wilayah Jawa-Bali.

Sebab belajar dari pola gelombang varian Delta tahun lalu, peningkatan kasus COVID-19 secara signifikan baru terjadi di luar wilayah Jawa-Bali ketika wilayah Jawa-Bali mulai mengalami penurunan kasus.

ADVERTISEMENT

"Penambahan kasus bisa terjadi karena saat ini memang cakupan kasus di Jawa-Bali itu sudah terlihat mulai terjadi peningkatan dan kita tahu, tiga sampai empat minggu kemudian peningkatan kasus akan terjadi di luar Jawa-Bali,' beber dr Nadia.

"Dari varian Delta, tentunya artinya menjadi kewaspadaan kita kalau Jawa-Bali sudah ada tren penurunan kasus. Non Jawa-Bali seharusnya tetap memperkuat protokol kesehatan dan memastikan tracing betul-betul dilaksanakan," pungkasnya.




(vyp/fds)

Berita Terkait