Sejumlah pakar mengklaim bahwa gejala COVID-19 varian Omicron lebih ringan daripada lainnya, seperti Delta. Bahkan disebut-sebut mirip seperti penyakit flu biasa.
Dokter spesialis paru dari RS Persahabatan, dr Erlina Burhan, sebelumnya meminta pasien COVID-19 untuk mewaspadai apabila mengalami gejala seperti batuk-pilek biasa. Pasalnya, infeksi COVID-19 varian Omicron kerap kali ditandai dengan keluhan tersebut yang disertai nyeri tenggorokan.
"Sebagian pasien (varian Omicron) melaporkan atau mengeluh (tenggorokan) gatal-gatal. Banyak yang mengeluh tenggorokannya sakit dan biasanya diikuti dengan batuk-batuk kering dan mulai muncul sakit kepala, nyeri-nyeri badan, kemudian ada pilek atau hidung tersumbat, bahkan meler berair," terangnya pada detikcom dalam program e-Life, Jumat (4/2/2022).
Namun, apabila gejala COVID-19 berkembang menjadi lebih buruk hingga muncul sesak napas, dr Erlina menganjurkan untuk segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Adapun 9 gejala COVID-19, termasuk Omicron yang berisiko fatal:
- Demam tinggi lebih dari 3 hari
- Sesak napas atau napas pendek
- Saturasi oksigen kurang dari 93 persen
- Nyeri atau tekanan di dada yang menetap
- Disorientasi atau kebingungan
- Tidak mampu bangun
- Tidak mampu istirahat atau tidur
- Kekurangan cairan
- Kulit, bibir, dan kuku pucat atau abu-abu atau biru.
Itu mengapa pemerintah terus mengenjot masyarakat untuk melakukan vaksinasi, terutama untuk kelompok prioritas, yakni lansia (lanjut usia) dan komorbid agar bisa meringankan gejala Omicron.
Simak Video "Gejala Omicron BN.1 yang Sudah Masuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)