Belakangan ini kasus COVID-19 melonjak tinggi akibat varian Omicron yang merebak di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Sebagian besar orang yang terpapar COVID-19 varian Omicron mengalami gejala ringan seperti flu biasa. Hal ini pun juga dibenarkan oleh dr Erlina Burhan, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), pada konferensi pers virtual bertajuk 'Perkembangan Terkini kasus COVID-19 varian Omicron', Senin (24/1/2022).
Menurutnya, gejala Omicron yang ditimbulkan dapat berupa batuk, pilek, hidung tersumbat, dan kadang bisa memicu demam di beberapa pasien.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, ada juga gejala Omicron lainnya yang kemungkinan dialami oleh beberapa pasien. Dikutip dari The Sun, Minggu (20/2/2022), berikut 6 gejala yang kerap terabaikan.
1. Kehilangan nafsu makan
Berdasarkan laporan aplikasi ZOE COVID Study Inggris, kehilangan nafsu makan merupakan gejala yang kerap muncul pada pasien Omicron. Bahkan, gejala ini disebut yang pertama kali muncul sebagai pembeda antara varian Omicron dengan Delta.
"Laporan kontributor yang terinfeksi COVID-19 varian Omicron juga melaporkan hilangnya nafsu makan dan kabut otak (brain fog) sebagai gejala umum," tulis keterangan ZOE COVID.
2. Keringetan di malam hari
Seorang dokter asal Inggris, dr Amir Khan, mengungkap banyak pasien yang mengeluhkan gejala berkeringat di malam hari. Ketika gejala muncul, pakaian hingga tempat tidur pun menjadi basah kuyup walaupun kamar tidur dalam keadaan sejuk.
"Keringat malam yang basah kuyup, di mana Anda mungkin harus bangun dan berganti pakaian," ungkap dr Khan.
Apabila seseorang mengalami gejala ini secara terus-menerus, dr Khan menyarankan untuk segera melakukan tes PCR.
3. Sakit punggung
Selain kehilangan nafsu makan, aplikasi ZOE COVID Study Inggris juga melaporkan bahwa sakit punggung bagian bawah adalah gejala umum yang dirasakan pasien COVID-19. Bahkan, gejala ini telah dilaporkan 20 persen pasien yang terkonfirmasi positif varian Omicron.
"Kami menambahkan nyeri punggung bawah sebagai pilihan dan itu sering dikeluhkan," ungkap Tim Spector, epidemiolog genetik yang juga pendiri perusahaan ZOE COVID.
4. Diare
Mengalami diare bisa menjadi salah satu gejala terpapar COVID-19 varian Omicron. Prof Tim Spector mengungkapkan bahwa varian tersebut bisa menetap di usus daripada di hidung.
"Ada kemungkinan varian Omicron atau varian lain menyerang usus. Kita bisa saja melewatkan beberapa kasus karena melakukan tes melalui hidung," ungkap Prof Tim Spector.
5. Kebingungan
Gejala Omicron yang satu ini terbilang tak biasa namun sangat berbahaya. Apabila pasien COVID-19 mengalami kebingungan, diperlukan perawatan medis segera lantaran gejala ini bisa menyerang organ vital di otak atau lainnya.
6. Masalah pada mata
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencantumkan iritasi mata sebagai gejala Omicron yang kurang umum. Gejala ini dapat mencakup satu atau beberapa kondisi sebagai berikut:
Konjungtivitis (mata merah muda). Peradangan yang terjadi pada jaringan bening tipis di atas bagian putih mata dan di lapisan kelopak mata
- Mata merah
- Mata gatal
- Sakit mata
- Sensitif terhadap cahaya
- Penglihatan kabur
Nah, itu guys 6 gejala Omicron yang kerap terabaikan. Namun, perlu diingat juga ya, untuk memastikan terpapar virus Corona atau tidak sebaiknya melakukan tes COVID-19.
Simak Video "Video: Sembuh dari Covid Bukan Berarti Aman"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)











































