Long COVID Bisa Menyerang Otak, Bisakah Disembuhkan?

ADVERTISEMENT

Long COVID Bisa Menyerang Otak, Bisakah Disembuhkan?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Rabu, 02 Mar 2022 20:30 WIB
ilustrasi otak
Long covid bisa menyerang otak, bisakah disembuhkan? (Foto: thinkstock)
Jakarta -

Meski varian Omicron diyakini memicu gejala lebih ringan dibandingkan varian Corona lainnya, pasien COVID-19 dengan infeksi varian Omicron tak terlepas dari risiko gejala berkepanjangan atau 'long COVID'. Pada kondisi ini, meski pasien sudah dinyatakan negatif COVID-19, terdapat sejumlah gejala yang menetap. Tak hanya batuk dan kelelahan, melainkan juga gangguan memori hingga konsentrasi. Bagaimana mengatasinya?

"Long COVID yaitu gejala berkepanjangan pasca COVID dapat mengenai sampai 30 persen dari orang yang terinfeksi," ujar spesialis penyakit dalam dan Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, FINASIM, dalam siaran langsung BNPB Indonesia bertajuk 'Reinfeksi COVID-19: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita', Rabu (2/3/2022).

"Terlepas dari derajat beratnya COVID akut, dampak jangka panjangnya daripada COVID-19 ini sangat beragam. Mulai dari gangguan memori, konsentrasi, ada yang kelelahan fisik, ada yang sesak padahal sudah negatif, nyeri sendi, nyeri otot, dan banyak hal lainnya" imbuhnya.

Menurut Prof Iris, gejala berkepanjangan pada pasien COVID-19 bisa diatasi. Ia juga menganjurkan pasien 'long COVID' untuk melakukan konsultasi kepada dokter, sesuai gejala yang dialami.

"Secara bertahap dan dengan bantuan terapi, fisioterapi, sebagian besar pasien dapat mengalami pemulihan. Ada baiknya juga dikonsultasikan ke ahli bidang masing-masing sesuai dengan keluhannya. Misalnya dia nyeri sendi, saraf sakit, bisa ke dokter saraf," pungkas Prof Iris.



Simak Video "Peringatan Ahli soal Tsunami Long Covid-19 di Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT