Beberapa penelitian terbaru menemukan hubungan antara golongan darah seseorang dan virus COVID-19. Disebutkan, ada kelompok golongan darah yang tinggi risiko terinfeksi dan terdapat pula kelompok 'kebal' COVID-19.
Lantas, benarkah demikian? Kemudian kelompok golongan darah mana yang disebut 'kebal' dan rentan terkena COVID-19? Berikut ulasannya.
Golongan Darah Rentan COVID-19
Studi dilakukan para peneliti di Inggris dan diterbitkan dalam jurnal PLOS Genetics pada 3 Maret 2022, yang menganalisis lebih dari 3.000 protein untuk melihat apa yang menyebabkan seseorang menderita penyakit parah saat terinfeksi COVID-19. Hasilnya, terdapat 6 protein yang berkontribusi pada infeksi COVID-19 lebih parah dan 8 protein berkontribusi melindungi dari COVID-19 lebih parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menggunakan pendekatan genetik murni untuk menyelidiki sejumlah besar protein darah dan menetapkan beberapa memiliki hubungan sebab-akibat terkait perkembangan COVID-19 yang parah," kata rekan penulis studi Alish Palmos dari King's College London, dikutip dari Livemint, Senin (7/3/2022).
Pada penelitian tersebut ditemukan bahwa golongan darah berperan penting dalam pengembangan penyakit parah saat terinfeksi COVID-19. Tak hanya itu, ditemukan juga proposisi golongan darah A lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan menjadikan golongan darah A kandidat tepat untuk dilakukan studi lanjutan.
"Enzim (ABO) membantu menentukan golongan darah seseorang dan hasil penelitian menemukan hubungan antara enzim dengan risiko rawat inap, kebutuhan bantuan alat pernapasan dan risiko kematian," ungkap rekan penulis studi Christopher Hubel dari King's College London.
Golongan Darah 'Kebal' COVID-19
Dalam Journal of Epidemiology and Global Health yang diterbitkan Springerlink pada 3 Januari 2022, ditemukan kaitan antara 'kekebalan' seseorang terhadap COVID-19 dengan golongan darah, artinya seseorang dengan golongan darah tertentu mungkin lebih 'kebal' terinfeksi COVID-19. Penelitian tersebut dilakukan pada 370 pasien di Arab Saudi yang terinfeksi COVID-19 dengan golongan darah yang berbeda-beda.
Beberapa jurnal dan artikel yang belakangan dipublikasikan, disebutkan tipe golongan A tinggi risiko terinfeksi COVID-19. Namun temuan yang dilakukan para peneliti di Arab Saudi, menemukan hasil berbeda.
"Artikel melaporkan pengamatan yang bertentangan, menunjukan bahwa individu dengan golongan darah tipe B lebih rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 daripada tipe A," tulis jurnal tersebut, dikutip Selasa (8/3/2022).
Lebih lanjut, penelitian itu mengungkapkan bahwa individu dengan golongan darah tipe B dan AB memiliki risiko lebih tinggi dites positif COVID-19.
"Sedangkan individu tipe O lebih kecil kemungkinannya terpapar COVID-19," tambah keterangan jurnal tersebut.
Hasil penelitian menemukan golongan darah tipe O berisiko rendah dites positif COVID-19 dan cukup terlindungi saat terinfeksi COVID-19, tak bergejala berat. Kemudian untuk golongan darah B, memiliki tingkat COVID-19 lebih tinggi, tetapi gejala yang dilaporkan terbilang masih ringan.
Meski demikian, para peneliti dalam studi tersebut mengungkapkan masih diperlukan sampel yang lebih besar di antara individu-individu dari kelompok etnis yang berbeda untuk memvalidasi hasil temuan mereka.
Simak Video "Stok Darah Golongan O di Singapura di Level Kritis"
[Gambas:Video 20detik]
(any/naf)











































