Anak yang sudah pernah terinfeksi COVID-19, termasuk Omicron tentunya akan memiliki daya tahan atau imun tubuh yang lebih kuat untuk menghadapi virus Corona.
Akan tetapi, bukan berarti sudah terkena COVID-19, seseorang jadi leluasa melakukan apa saja, seperti buka masker di tempat umum atau tidak menjaga protokol. Sebab, anak yang sudah sembuh dari virus Corona masih bisa terinfeksi kembali atau disebut reinfeksi COVID-19.
Meskipun sebagian besar reinfeksi memicu gejala ringan pada anak, namun dokter mengungkapkan bahwa gejala berat juga kemungkinan terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kita sekarang lihat ya infeksi COVID berulang, jadi itu namanya reinfeksi. Meskipun itu jarang. Kadang ada reinfeksi yang (gejalanya) berat sepertiganya, meskipun angka kematiannya tetap rendah," tutur Prof Dr dr Hinky Hindra Irawan Satari Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), dokter spesialis anak sekaligus konsultan penyakit infeksi dan tropis dari RS Pondok Indah, dalam webinar virtual COVID-19 Anak, Kamis (10/3/2022).
"Meskipun dia sudah sembuh harus tetap dipantau karena bisa terkena multisystem inflammatory syndrome, long COVID, bisa reinfeksi," katanya.
Lantas, apakah anak yang pernah terinfeksi Omicron bisa terkena Omicron kembali? dr Hinky pun menegaskan bahwa hal tersebut bisa terjadi. Itu sebabnya ia menyarankan untuk tetap waspada lantaran kekebalan tubuh usai sakit tak berefek jangka panjang.
"20 persen dari varian yang lain, artinya bisa terkena varian yang sama. Jadi, kita tidak boleh merasa aman. Meskipun tahu abis sakit kita dapat kekebalan namun jangka kekebalannya tidak panjang. Setelah divaksinasi juga kekebalannya tidak panjang. Jadi waspada terus, karena kita bisa terpapar dan reinfeksi," lanjutnya.
(suc/up)











































