Kementerian Kesehatan Israel mendeteksi virus Corona varian Omicron hasil kombinasi subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. Gabungan ini pertama kali ditemukan pada dua penumpang pesawat yang tiba di bandara Ben Gurion Israel menggunakan tes swab PCR.
"Varian ini belum ditemukan di lain. Pada tahap ini, kami belum khawatir varian ini bisa mengarah pada kasus serius," ungkap Kepala Satgas COVID-19 Israel Salman Zarka, dikutip dari Times of India, Kamis (17/3/2022).
Lantaran belum dideteksi membawa kondisi serius, kedua penumpang pesawat tersebut tidak memerlukan perawat medis khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diperkirakan gabungan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 tersebut lebih ringan dari subvarian Omicron lainnya. Namun, Kementerian Kesehatan Israel menegaskan riset mengenai subvarian tersebut masih belum dilakukan sehingga masyarakat harus tetap waspada dan menaati protokol kesehatan yang berlaku.
Hingga berita ini dibuat, belum ada pernyataan resmi dari pihak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau badan kesehatan internasional lain mengenai temuan subvarian gabungan Omicron BA.1 dan BA.2.
Seperti yang diketahui, gabungan varian virus Corona bukan yang pertama. Belakangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi temuan kombinasi varian Delta dan Omicron yang saat ini masih dalam penelitian.
Kombinasi varian Delta dan Omicron tersebut diketahui sudah ditemukan di Eropa dan Amerika Serikat.
(any/fds)











































