Geger Varian Deltacron dan 'Omicron Siluman' BA.2, Mana yang Lebih Bahaya?

Geger Varian Deltacron dan 'Omicron Siluman' BA.2, Mana yang Lebih Bahaya?

Vidya Pinandhita - detikHealth
Kamis, 17 Mar 2022 18:30 WIB
Geger Varian Deltacron dan Omicron Siluman BA.2, Mana yang Lebih Bahaya?
Varian Omicron dan Deltacron, mana lebih berbahaya? (Foto: Getty Images/iStockphoto/golibtolibov)
Jakarta -

Varian 'hybrid' Deltacron dan subvarian 'Omicron siluman' BA.2 sama-sama tengah disorot dunia. Deltacron dikhawatirkan memiliki fatalitas tinggi ala Delta dan mudah menular bak Omicron, sementara BA.2 diketahui memicu kembalinya kenaikan kasus COVID-19 di sejumlah negara.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, hingga kini varian Deltacron tidak tergolong varian Corona yang diperhatikan atau dikhawatirkan.

"Jumlah orang dengan Deltacron tidak terlalu banyak. Belum masuk perhatian dan kekhawatiran kita," ujarnya saat ditemui detikcom di acara pembukaan Monumen Pengabdian Dokter Indonesia di Jakarta, Kamis (17/3/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Zubairi menjelaskan, berbeda dengan varian Delta, varian Deltacron terpantau tidak memicu gejala berat dan tinggi risiko kematian. Kemudian jika dibandingkan dengan varian Omicron yang diketahui menular dengan amat cepat, varian Deltacron terpantau tidak menginfeksi orang banyak secara lebih cepat.

"Tadinya kita Deltacron amat takut karena sangat berat, menaikkan pasien meninggal lebih banyak. Sementara Omicron sangat mudah menular. Rekombinan kombinasi keduanya, (dikhawatirkan) sangat mudah menembus orang kemudian bikin kegawatan," bebernya.

ADVERTISEMENT

"Untungnya, tidak demikian yang terjadi. Ternyata tidak terlalu amat sangat menular dan tidak amat mematikan," imbuh Prof Zubairi.

Dibanding BA.2, Lebih Fatal Mana?

Namun dalam kesempatan tersebut, Prof Zubairi menyorot penyebaran subvarian 'Omicron siluman' BA.2. Menurutnya, subvarian ini lebih berbahaya dibandingkan Deltacron.

"Namun sebetulnya yang lebih lagi setelah Omicron adalah subvarian BA.2, itu yang sekarang menjadi problem berat baik di Hong Kong, di Cina, mungkin juga di kita, Inggris, dan Amerika. Di banyak negara sekarang BA.2 subvarian Omicron menjadi lebih serius," terangnya.

"Sedangkan Deltacron memang ini suatu rekombinan namun kelihatannya penularannya untuk mengambil alih Omicron itu rendah jadi mungkin ke depan tidak menjadi penting," pungkas Prof Zubairi.




(vyp/fds)

Berita Terkait