Baru Lagi, Gabungan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2! WHO Buka Suara

Baru Lagi, Gabungan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2! WHO Buka Suara

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Senin, 21 Mar 2022 09:30 WIB
Baru Lagi, Gabungan Subvarian Omicron BA.1 dan BA.2! WHO Buka Suara
WHO menanggapi kemunculan varian gabungan dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. (Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/MCCAIG)
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Kementerian Israel mendeteksi munculnya varian Omicron baru. Ini merupakan hasil dari gabungan subvarian Omicron BA.1 dan BA.2.

Gabungan varian ini pertama kali ditemukan pada dua penumpang pesawat yang tiba di Bandara Ben Gurion Israel, yang terdeteksi melalui hasil tes PCR.

"Varian ini belum ditemukan di lain. Pada tahap ini, kami belum khawatir varian ini bisa mengarah pada kasus serius," ungkap Kepala Satgas COVID-19 Israel Salman Zarka, dikutip dari Times of India, Kamis (17/3/2022).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun menanggapi kemunculan varian gabungan atau rekombinasi dari BA.1 dan BA.2 tersebut. Direktur eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Mike Ryan mengatakan varian itu merupakan hasil dari evolusi virus yang masuk ke dalam tubuh.

"Ketika virus memasuki tubuh manusia, ia berevolusi. Itu hanya evolusi yang sedang beraksi," kata Dr Ryan yang dikutip dari Hindustan Times, Senin (21/3/2022).

ADVERTISEMENT

"Virus yang sama masuk ke dalam tubuh dan keluar dengan sedikit berbeda. Itu disebut 'drift' dan dari waktu ke waktu dapat menghasilkan varian baru," jelasnya.

Menurut Dr Ryan, rekombinasi atau virus gabungan ini terjadi saat dua virus yang berbeda menginfeksi manusia atau hewan yang sama secara bersamaan. Di dalam tubuh, kedua virus itu bertukar informasi genetik dalam jumlah besar, sehingga memunculkan varian virus dengan bentuk yang baru.

"Dan apa yang kemudian Anda miliki bukan hanya kesalahan dalam transkripsi. Tetapi dua virus dapat bertukar informasi genetik dalam jumlah besar dan Anda secara efektif mengeluarkan virus baru dari ujung yang lain," bebernya.

Sebelumnya, diperkirakan gabungan dari subvarian Omicron BA.1 dan BA.2 ini lebih ringan dibandingkan subvarian Omicron lainnya. Namun, pihak Kementerian Kesehatan Israel menegaskan riset dari subvarian itu masih belum dilakukan.




(sao/naf)

Berita Terkait