Mirip COVID-19, Ini Gejala TBC yang Bahaya Tapi Kerap Disepelekan

ADVERTISEMENT

Mirip COVID-19, Ini Gejala TBC yang Bahaya Tapi Kerap Disepelekan

Suci Risanti Rahmadania - detikHealth
Selasa, 22 Mar 2022 14:15 WIB
SDN Jati 01 Pagi, Pulo Gadung, Jakarta Timur, gelar swab PCR massal yang diikuti para guru. Hal itu dilakukan guna cegah penyebaran Corona di lingkungan sekolah
Tes COVID-19 (Foto: Pradita Utama)
Jakarta -

Penyakit tuberkulosis (TBC) merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bahkan, satu kasus TBC paru dapat menularkan kepada 15 orang di sekitarnya.

Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, terdapat 9,9 juta kasus TBC di dunia. Sedangkan Indonesia menempati peringkat ke-3 setelah India dan China, dengan jumlah kasus sebanyak 824.000 serta kematian sebanyak 93.000 per tahun.

"Berdasarkan laporan WHO tahun 2021, ada sekitar 9,9 juta kasus TBC di dunia. Sedangkan di Indonesia, menempati peringkat ke-3, setelah India dan China, yaitu dengan jumlah kasus 824.000 dan jumlah kematian sebanyak 93.000 per tahun atau setara 11 kematian/jam," tutur Dr drh Didik Budijanto, Kementerian Kesehatan RI, dalam konferensi virtual, Selasa (22/3/2022).

Tentunya penyakit ini tak bisa disepelekan lantaran bisa memicu sejumlah komplikasi hingga kematian. Lantas, seperti apa gejalanya?

drh Didik menyampaikan bahwa gejala TBC sekilas mirip dengan COVID-19 lantaran sama-sama menyerang sistem atau organ pernapasan. Adapun gejalanya sebagai berikut.

  • Sesak napas
  • Nyeri pada dada
  • Batuk berdahak 2-3 minggu atau lebih
  • Batuk berdarah
  • Tidak enak badan
  • Nafsu makan menurun
  • Berat badan menurun
  • Berkeringat di waktu malam hari

"Sama-sama (menyerang) di saluran dan organ pernapasan," tutur drh Didik.

Sebagai informasi, penyakit TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang ditemukan oleh seorang ilmuwan Robert Koch pada tahun 1882. Dan kemudian ditetapkan sebagai Hari Tuberkulosis Sedunia yang dirayakan setiap tahunnya pada tanggal 24 Maret.

Ditetapkannya hari peringatan penyakit tuberkulosis ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak membahayakan dari penyakit Tuberkulosis. Juga, diharapkan dapat membentuk kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap TBC, sehingga angka penularan dan kematiannya pun bisa menurun.

Selamat Hari Tuberkulosis Sedunia 2022



Simak Video "Jokowi: Kesuksesan RI Tangani Covid Bisa Diaplikasikan ke Kasus Lain"
[Gambas:Video 20detik]
(suc/up)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT