Kombinasi vaksin booster terbaik sudah disiapkan oleh pemerintah, yang menjadikannya sebagai syarat untuk bisa mudik lebaran tahun ini. Semua kombinasi vaksin booster bisa diakses secara gratis dan tersedia di banyak tempat.
Di antara berbagai kombinasi vaksin booster terbaik, memang ada perbedaan pada tingkat efikasi vaksin itu sendiri. Data tersebut salah satu pertimbangan bagi otoritas terkait untuk memberikan izin penggunaan.
Lalu, mana kombinasi vaksin booster terbaik?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Efikasi Vaksin Booster
Ada dua skema pemberian vaksin booster, yaitu homolog atau sesuai vaksin primer yang diterima, dan heterolog atau berbeda dari vaksin primer yang diterima. Vaksin ini bisa diberikan tiga bulan setelah pemberian dosis kedua.
Saat ini diketahui ada enam kombinasi vaksin booster yang disetujui Kementerian Kesehatan RI. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) juga telah melakukan kajian terhadap sejumlah kombinasi vaksin booster. Berikut rangkumannya:
1. Pfizer
- Vaksin Pfizer sebagai booster homolog diberikan sebanyak dosis penuh.
Efektivitas: Pada usia 18 tahun ke atas, peningkatan titer antibodi netralisasi 3,29 kali setelah 1 bulan, dibandingkan 28 hari setelah vaksinasi primer.
- Sebagai booster heterolog pada vaksin primer Sinovac diberikan sebanyak setengah dosis.
Efektivitas: Vaksin ini menghasilkan peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD 105,7 kali dibanding sebelum pemberian booster.
- Sebagai booster heterolog untuk AstraZeneca, diberikan sebanyak setengah dosis.
Efektivitas: Hasilnya terjadi peningkatan antibodi IgG terhadap S-RBD 21,8 kali dibanding sebelum booster.
2. AstraZeneca
- Vaksin AstraZeneca sebagai booster homolog diberikan dengan dosis penuh.
Efektivitas: Pada usia 18 tahun ke atas, peningkatan rata-rata titer antibodi IgG dari 1.792 unit menjadi 3.746 unit.
- Sebagai booster heterolog untuk vaksin primer Sinovac, vaksin AstraZeneca diberikan sebanyak setengah dosis.
Efektivitas: Pada interval 3-6 bulan setelah vaksin primer, titer antibodi IgG terhadap S-RBD meningkat 34-35 kali; pada interval 6-9 bulan sebesar 35-41 kali.
- Sebagai booster heterolog untuk Pfizer diberikan dengan dosis penuh.
Efektivitas: Antibodi IgG meningkat dari 3.350 unit menjadi 13.242 unit.
3. Moderna
- Vaksin Moderna diberikan sebagai homolog dan heterolog untuk vaksin primer Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Janssen (Johnson and Johnson).
Efektivitas: meningkatkan titer antibodi netralisasi 12,99 kali setelah booster homolog vaksin Moderna.
4. Sinopharm
- Vaksin Sinopharm sebagai booster homolog diberikan dengan dosis penuh.
Efektivitas: Dari aspek Imunogenisitas, peningkatan respon imun humoral untuk parameter pengukuran antibodi netralisasi dan anti IgG masing-masing sebesar 8,4 kali dan 8 kali lipat dibandingkan sebelum pemberian booster. Respon imun setelah pemberian booster ini lebih tinggi dibandingkan respons imun yang dihasilkan pada saat vaksinasi primer.
- Sebagai booster heterolog untuk Sinovac diberikan dengan dosis penuh.
Efektivitas: Dari aspek imunogenisitas, terlihat adanya peningkatan respons antibodi pada hari ke-14 dan ke-28 pasca pemberian dosis booster. Antibodi IgG anti-sRBD menunjukkan peningkatan sebesar 8,19 kali dan 10,65 kali dibandingkan sebelum pemberian booster (baseline).
Daftar Kombinasi Terbaru
Ada dua skema pemberian vaksin booster, yaitu homolog atau sesuai vaksin primer yang diterima, dan heterolog atau berbeda dari vaksin primer yang diterima. Vaksin ini bisa diberikan tiga bulan setelah pemberian dosis kedua.
Saat ini diketahui ada enam kombinasi vaksin booster yang digunakan di Indonesia. Berikut update lengkap jenis vaksinasi booster yang disetujui Kemenkes RI:
Vaksin primer Sinovac dibooster:
- Vaksin AstraZeneca setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin Moderna dosis penuh.
- Vaksin Sinopharm dosis penuh.
Vaksin primer AstraZeneca dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin Pfizer setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh.
Vaksin primer Pfizer dibooster:
- Vaksin Pfizer dosis penuh
- Vaksin Moderna setengah dosis
- Vaksin AstraZeneca dosis penuh.
Vaksin primer Moderna dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
Vaksin primer Janssen atau Johnson and Johnson dibooster:
- Vaksin Moderna setengah dosis
Vaksin primer Sinopharm dibooster:
- Vaksin Sinopharm dosis penuh.
Jadi, Manakah Kombinasi Vaksin Booster Terbaik?
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu lagi pilih-pilih kombinasi vaksin booster terbaik. Pasalnya, seluruh jenis vaksin yang ada saat ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM serta rekomendasi dari ITAGI agar bisa digunakan.
Menurutnya, semua vaksin Corona yang tersedia untuk booster ini bisa meningkatkan antibodi untuk mencegah infeksi COVID-19.
"Mengingat faktor risikonya yang tinggi, kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi ataupun vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda dan jangan pilih-pilih vaksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga," kata dr Nadia.
(sao/up)











































