Publik kembali dihebohkan oleh kabar pemecatan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Pemecatan ini merupakan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).
Konflik memanas, pro-kontra makin meruncing. Bahkan, narasi yang bernada polarisasi cebong-kadrun turut mewarnaik kisruh antara dr Terawan dan IDI.
Menengok ke belakang, perseteruan Terawan dengan IDI sebenarnya bukan hal baru. Pada 2018, Terawan juga pernah dipecat MKEK IDI karena 'serius ethical misconduct' terkait terapi 'cuci otak' untuk mengobati stroke dengan teknik Digital Subtraction Angiography (DSA).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MKEK IDI menilai terapi yang dikembangkan dr Terawan tersebut belum teruji secara ilmiah. Pada April 2018, MKEK menetapkan Terawan melakukan pelanggaran kode etik dengan sanksi pemecatan dari keanggtaan IDI. Ketika itu, IDI memberikan kesempatan bagi dr Terawan untuk membela diri.
Butuh mediasi
Konflik internal organisasi profesi ini rupanya meluas, dukungan dan tentangan muncul dari banyak kalangan. Mulai dari pesohor, pejabat, hingga anggota DPR. Bahkan narasi liar di media sosial mulai mengaitkan konflik ini dengan polarisasi 'cebong-kadrun'.
Praktisi kesehatan yang juga pegiat media sosial dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi menilai, butuh mediasi untuk menengahi perseteruan yang berlarut-larut ini. Dokter yang akrab disapa dr Koko ini menyayangkan narasi yang makin melebar ke mana-mana.
"Beda jalan antara dokter Terawan dan Majelis dalam Ikatan Dokter Indonesia dibawa-bawa ke konflik cebong-kadrun. Padahal solusinya mudah saja. Lakukan audit dan mediasi," tulis dr Koko dalam cuitannya, dikutip atas izin yang bersangkutan.
"Dan karena sudah menjadi perbincangan publik ya menurut saya (in my humble opinion), audit dan mediasinya terbuka saja. Agar terang," ujarnya dalam akun Twitter @dr_koko28.
"Tapi perlu mediator yang kuat. Agar tidak terjadi polarisasi dan 'menang jadi arang, kalah jadi abu'," terang dr Koko lebih lanjut saat dihubungi detikcom.
Ikut menyorot perseteruan Terawan dengan IDI, Menteri Kesehatan RI saat ini Budi Gunadi Sadikin menyebut pihak Kementerian Kesehatan bakal turun tangan bantu mediasi. Simak di halaman selanjutnya.
Menkes Turun Tangan Bantu Mediasi
Dalam kesempatan sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut pihak Kementerian Kesehatan ikut menyorot dinamika perdebatan IDI dengan Terawan. Maka dari itu, pihaknya bakal membantu proses mediasi IDI dengan para anggotanya.
"Kami mengamati dinamika seputar perdebatan atau pertentangan antara Ikatan Dokter Indonesia dengan dokter Terawan. Kami memahami bahwa masing-masing organisasi profesi memiliki anggaran rumah tangga masing-masing dan memiliki anggota masing-masing yang mereka perlu atur," beber Menkes dalam konferensi pers virtual terkait Dinamika Profesi Kedokteran, Senin (28/3).
"Kementerian Kesehatan akan memulai dan membantu proses mediasi antara IDI dan anggota-anggotanya agar komunikasinya baik, sehingga situasi yang terbangun akan kondusif dan kita bisa kembali menyalurkan energi, waktu kita, dedikasi kita, kegiatan-kegiatan yang memprioritaskan untuk membangun masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Simak Video "Video: Eks Menkes Terawan Muncul Lagi di Pemerintahan, Kini Jadi Penasihat Prabowo "
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/up)











































