Bau mulut yang dialami oleh pria memiliki risiko berupa disfungsi ereksi. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Periodontology menemukan pria yang bau mulut berisiko alami disfungsi ereksi. Disfungsi ereksi berpengaruh 4 kali lebih berisiko menderita serangan jantung atau stroke jika mengalami disfungsi ereksi.
Riset menemukan adanya hubungan antara penyakit gusi yang menyebabkan bau mulu dengan disfungsi ereksi, terlebih lagi serangan jantung atau stroke yang terjadi rata-rata hanya 4 tahun setelah penurunan gairah seks pertama kali didiagnosis.
Dikutip dari Dailystar, penulis utama Profesor Francisco Mesa dari Universitas Granada, mengatakan hal itu terkait dengan percepatan pengerasan arteri.
"Ini dipicu oleh periodontitis (penyakit gusi) yang berhubungan dengan pembuluh kecil penis," kata Mesa.
Ia juga memperingatkan bahwa penyakit gusi ini meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular sebanyak 3,7 kali lipat.
Peserta dengan kedua kondisi tersebut lebih mungkin menderita stroke, serangan jantung, kematian akibat penyakit kardiovaskular atau gagal jantung.
Selain itu, orang dengan kondisi ini juga lebih mungkin mengembangkan angina atau membutuhkan operasi by-pass arteri koroner.
"Jadi, disfungsi ereksi ini bisa menjadi tanda peringatan masalah kardiovaskular yang serius," katanya.
Lima tahun lalu, tim peneliti yang sama juga sudah menunjukkan tingkat disfungsi ereksi lebih dari dua kali lipat pada pria dengan penyakit gusi. Hasil ini sangat penting, mengingat MACE mengancam jiwa pada pria paruh baya.
Simak Video "Dua Pria Alami Impotensi Usai Terserang COVID-19"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)